Bicara Sebelum Acara Wayang, Hasto Ungkit Pesan Moral dari Sosok Kumbokarno

Minggu, 04 Agustus 2024 – 00:32 WIB
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di acara wayang berlakon Sumatri Ngenger, Halaman Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8) malam. Dokumentasi DPP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyinggung soal Kumbokarno, tokoh dalam pewayangan ketika membuka acara Sumatri Ngenger di Halaman Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8) malam.

Hasto menyebut sosok Kumbokarno tidak berani bersikap sesuai hati nurani dalam memperjuangkan keadilan.

BACA JUGA: PDIP Memperingati 28 Tahun Kudatuli, Bikin Pertunjukan Wayang Sumatri Ngenger

Awalnya, dia dalam pidato menyebut cerita perwayangan banyak mengajarkan tentang nilai-nilai kehidupan bagi manusia, termasuk soal keberanian membela sesuai hati nurani.

“Bagaimana demokrasi dikebiri, bangak yang diam, demokrasi yang seharusnya untuk rakyat diselewengkan," kata alumnus Universitas Pertahanan (Unhan), Sabtu.

BACA JUGA: Pidato Membuka Acara Wayang, Hasto Bicara Kekaguman Bung Karno Terhadap Kesenian

Hasto kemudian menyinggung soal sosok Kumbokarno yang tidak bertindak sesuai hati nurani membela kebenaran.

"Seperti sosok Kumbokarno ini yang tidak berbuat apa-apa ketika negerinya diserang oleh bala tentara Rama yang sebenarnya memperjuangkan kebenaran,” katanya.

BACA JUGA: Masyarakat Antusias Saksikan Wayangan Lakon Pandu Swargo di Sekolah PDIP

Hasto mengatakan Kumbokarno dalam hati menangis ketika berjuang memerangi Rama yang membela kebenaran.

“Maka, dengan alasan patriotisme, Kumbokarno ini turun gunung kemudian berjuang melawan Rama, tetapi hatinya menangis, berperang sambil menangis karena dia tahu bahwa Rama itu benar,” lanjut pria kelahiran Yogyakarta itu.

Hasto selanjutnya mengulas perjalanan sosok Kumbokarno yang akhirnya meninggal dunia tetapi tidak segera masuk surga.

Pada akhirnya, kata dia, Kumbokarno Luntuk masuk surga harus menunggu adiknya yang bernasib sama bernama Gunawan Wibisono.

"Pesan moral dari Kumbokarno ini adalah karena dia bingung antara jalan kesatria dan jalan sebagai Brahmana, sehingga akhirnya hidupnya penuh keraguan, meskipun dia bisa melihat dengan mata hatinya mana yang benar, mana yang tidak,” ungkapnya.

Diketahui, PDI Perjuangan membuat lakon wayang berjudul Sumatri Ngenger pada Sabtu (3/8) malam demi memperingati 28 tahun Kudatuli.

Ketua DPP PDI Perjuangan Rano Karno, Ketua DPP PDI Perjuangan Nusyirwan Soejono, hingga Wakil Bendahara Umum PDI Perjuangan Yuke Yurike tampak hadir dalam kegiatan tersebut.

Turut hadir dalam acara itu politikus senior PDI Perjuangan Emir Moeis serta Dubes Republik Indonesia untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi.

Ki Warseno Slank diketahui menjadi dalam dari wayang berjudul Sumatri Ngenger yang dihadiri ratusan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menyaksikan pertunjukan wayang melalui daring. (ast/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... PDIP Ajak Masyarakat Ambil Hikmah dan Spirit Bung Karno Melalui Pertunjukan Wayang


Redaktur : Fathan Sinaga
Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler