Bicara soal Efek Pandemi Covid-19, Prof Wiku: Hingga Beberapa Dekade Mendatang

Kamis, 06 Agustus 2020 – 19:15 WIB
Wiku Adisasmito. Foto: ANTARA/Prisca Triferna

jpnn.com, JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku tidak tahu persis kapan pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19) di Indonesia bakal berakhir.

Mahaguru bidang kebijakan kesehatan di Universitas Indonesia (UI) itu justru menduga efek pandemi akan terasa hingga beberapa dekade mendatang.

BACA JUGA: Pemerintah Berupaya Menutupi Data Pasien COVID-19? Ini Kata Wiku Adisasmito

"Efek dari pandemi ini masih akan dirasakan hingga beberapa dekade mendatang," kata Wiku dalam keterangan resmi secara virtual, Kamis (6/8).

Wiku menjelaskan, banyak negara yang mengklaim sudah mampu menangani Covid-19. Namun, belakangan negara-negara itu mulai berhadapan dengan gelombang kedua.

BACA JUGA: Klaim Wiku Soal Kinerja Indonesia Dalam Penanganan Covid-19

Sebab, negara-negara yang meganggap telah melewati puncak pandemi Covid-19 ternyata masih menghadapi ancaman sama. Dari situlah Wiku menduga efek pandemi akan berlangsung panjang.

"Yang berpikir mereka telah melewati kondisi terburuk, telah mencapai kondisi yang cukup aman, tetapi saat ini seperti yang dilihat, negara-negara ini kembali mengalami gelombang wabah baru dengan meningkatnya jumlah kasus dan angka kematian," beber Wiku.

BACA JUGA: Presiden Libatkan BIN dalam Gugus Tugas Penanggulangan Corona

Menurut Wiku, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dan berbagai negara tidak diam saja saat pandemi Covid-19 melanda. WHO dan ahli di berbagai negara aktif melakukan penelitian untuk menemukan obat dan vaksin untuk Covid-19.

Namun, kata Wiku, penemuan obat merupakan solusi jangka panjang. Ia merasa pesimistis bahwa obat untuk Covid-19 bakal ditemukan pada tahun ini.

Oleh karena itu Wiku meminta masyarakat berdisiplin menerapkan protokol kesehatan. Ketika belum ada obat untuk Covid-19, maka harus ada tindakan preventif untuk menghindari penularannya.

"Pencegahan atau preventif adalah kunci yang paling utama dalam menekan jumlah kasus maupun kematian. Di samping itu hanya pilihan inilah yang kita punya pada saat ini. Oleh karena itu semuanya kembali kepada protokol kesehatan," ungkap dia.

"Mungkin kami agak mengubah pesannya yaitu tidak malas mencuci tangan dan pakaian sesampainya di rumah, tidak mencopot atau melepaskan masker ketika berada di luar rumah dan disiplin dalam menjaga jarak dan menjauhi kerumunan," paparnya.(ast/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler