jpnn.com, SOLO - Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat berkunjung ke kediaman Mantan Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo, Jumat (13/11).
Menurut Ganjar, perwakilan buruh telah mengusulkan sebuah formula terkait besaran UMK 2022 kepada pemerintah.
BACA JUGA: Ganjar Bertemu Rudy, Diwarnai Aksi Mengejutkan, Mungkin Ada yang Ketakutan
"Sudah ada surat edaran dari Menteri Tenaga Kerja juga, sekarang kami sedang rumuskan," kata Ganjar.
Dia pun meminta kepada Dinas Ketenagakerjaan Kota dan Kabupaten agar mengajak organisasi-organisasi buruh untuk berdiskusi guna mencari kesepakatan agar tercipta kenyamanan.
BACA JUGA: Polisi Periksa Seorang Petinggi UNS soal Kematian Gilang Endi
"Saya juga minta pada para pengusaha membuka kondisi usahanya seperti apa. Karena ini, kan, sedang digempur pandemi. Jadi, biar semuanya transparan," tutur Ganjar.
Sementara itu, Rudy -panggilan FX. Hadi Rudyatmo- mengusulkan agar subsidi upah dari negara atau provinsi untuk pegawai bergaji di bawah Rp 5 juta/ bulan, diwujudkan dalam bentuk kartu.
BACA JUGA: Bripka PS Bikin Malu Polri, Kapolda Irjen Panca Sampai Minta Maaf
Rudy menyarankan kartu tersebut hanya bisa digunakan untuk membeli sembako misalnya beras, mi, telur dan minyak goreng. "Dengan begitu ekonomi akan segera bisa bangkit," ucapnya.
Menurut ketua DPC PDIP Kota Surakarta itu, subsidi berwujud uang tunai terkadang digunakan untuk membeli kebutuhan yang bukan kebutuhan pokok.
"Kalau diberikan uang, itu bisa dipakai untuk beli pulsa, beli rokok bahkan beli HP. Ada yang dapat BST langsung digunakan untuk melunasi pembelian HP," beber Rudy.
Secara teknis, Rudy menjelaskan nantinya bank-bank penyalur akan memberikan alat gesek kepada warung-warung kecil. Kemudian, orang-orang mendapat kartu tersebut menggunakannya di kedai tersebut.
"Itu tepat sasaran, ekonomi bangkit. Tengkulak tidak akan memonopoli sekaligus mendukung program e-money," ujar Rudy. (mcr21/jpnn)
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino