Biden Kecam Penembakan, tetapi Tak Akan Berhenti Serang Trump

Rabu, 17 Juli 2024 – 16:13 WIB
Presiden AS Joe Biden berpidato di Gedung Putih, Washington DC pada Selasa (10/10/2023). Foto: Jonathan Ernst/REUTERS

jpnn.com, LAS VEGAS - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengulangi seruannya untuk menurunkan suhu dalam politik. Namun, dia juga mengisyaratkan akan terus menyerang rivalnya, Donald Trump.

Pernyataan sikap politik tersebut disampaikannya dalam pidato kampanye pertama sejak upaya pembunuhan terhadap Trump.

BACA JUGA: Biden Nilai Donald Trump Belum Pantas Disebut Korban Percobaan Pembunuhan

“Hanya karena kita harus menurunkan suhu dalam politik kita yang berkaitan dengan kekerasan tidak berarti kita harus berhenti mengatakan kebenaran,” kata Biden pada Selasa (16/7) saat berpidato di konvensi Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Kulit Berwarna (NAACP) di Las Vegas.

Biden menuturkan bahwa sudah waktunya untuk melakukan perbincangan penting di negara tersebut karena politik menjadi terlalu panas.

BACA JUGA: Joe Biden Didesak Rekan Separtai Jatuhkan Sanksi kepada Menteri Israel

Sebagaimana yang sering dijelaskan selama masa kepresidenannya, dirinya menekankan pentingnya tanggung jawab untuk menurunkan suhu politik dan mengutuk kekerasan dalam bentuk apa pun.

“Kita harus ingat – di Amerika, kita bukanlah musuh. Kita adalah teman. Kita adalah sesama warga Amerika,” ucapnya.

BACA JUGA: Erdogan Menginjak-injak HAM di Turki, Parlemen AS Dorong Joe Biden Lakukan Intervensi

Mengingat upaya pembunuhan terhadap Trump yang terjadi pada Sabtu (13/7) lalu, Biden mengatakan dia bersyukur bahwa mantan presiden tersebut tidak terluka parah dan mengirimkan doa kepadanya dan keluarganya.

Namun, Biden kemudian mengkritik Trump karena rekam jejaknya dalam bidang ekonomi, layanan kesehatan, kekerasan bersenjata, dan banyak masalah lainnya.

Dia mengatakan kepresidenan Trump adalah "neraka" bagi orang kulit hitam Amerika dan menuduhnya mencabut program Obamacare serta mengeluarkan jutaan orang kulit hitam Amerika dari asuransi kesehatan.

“Kekerasan bukanlah jawabannya,” tutur Biden.

Ia menekankan bahwa dia menentang segala bentuk kekerasan, termasuk terhadap orang kulit hitam Amerika seperti George Floyd yang dibunuh pada tanggal 25 Mei 2020 oleh petugas polisi Minneapolis Derek Chauvin yang menekan lehernya dengan lutut selama hampir 10 menit hingga meninggal.

“Lebih banyak anak di Amerika yang meninggal karena luka tembak dibandingkan penyebab lainnya. Itu menakjubkan dan memuakkan," ujarnya.

“Jika Anda ingin menentang kekerasan di Amerika, bergabunglah dengan saya untuk menyingkirkan senjata perang ini dari jalanan Amerika. AR-15 digunakan dalam penembakan Donald Trump… Ini saatnya untuk melarang senjata tersebut,” tambahnya. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler