jpnn.com, WILMINGTON - Massa pendukung Presiden Ameriksa Serikat Donald Trump membuat kerusuhan di gedung Kongres AS pada Rabu (6/1) waktu setempat.
Presiden terpilih Joe Biden, Kamis (7/1), mengatakan bahwa Presiden Donald Trump menyulut aksi kekerasan tersebut.
BACA JUGA: Aksi Brutal Pendukung Trump Sia-Sia, Kongres AS Resmi Sahkan Kemenangan Biden
Biden juga menyebut kejadian tersebut sebagai salah satu hari paling kelam dalam sejarah AS sekaligus serangan terhadap demokrasi.
Biden, yang berbicara di Wilmington, lokasi dirinya memperkenalkan calon untuk Departemen Kehakiman, menyebut pendukung Trump yang menerobos masuk gedung Capitol "teroris domestik".
BACA JUGA: Pendukung Donald Trump Serbu Gedung Kongres: 52 Ditangkap, Ada Korban Jiwa
"Jangan berani-berani menyebut mereka pemrotes. Mereka gerombolan pengacau, pemberontak, teroris domestik. Itulah aslinya," kata Biden dari Partai Demokrat.
"Empat tahun terakhir kami telah memiliki presiden yang menghina demokrasi kami, Konstitusi, supremasi hukum, jelas dalam segala hal ia telah lakukan," kata Biden berbicara soal Trump.
BACA JUGA: Detik-detik KKB Paksa Pilot Keluar, Mengeluarkan Tembakan, Membakar Pesawat
Kerusuhan di Capitol AS ketika massa pro Trump menyerbu gedung, yang menaungi anggota Senat dan DPR, berkecamuk setelah Trump menghabiskan berminggu-minggu untuk mencambuk pendukungnya dengan klaim keliru bahwa pemilu 3 November telah direbut darinya.
Di hadapan massa di depan Gedung Putih pada Rabu Trump meminta pendukungnya untuk turun ke jalan menuju gedung Kongres AS.
"Ia melancarkan serangan habis-habisan terhadap institusi demokrasi kami dari awal dan kemarin, hanyalah puncak dari serangan yang tiada henti-hentinya," kata Biden.
DPR dan Senat dijadwalkan akan mengesahkan hasil suara elektoral, atas keberatan dari sejumlah anggota dewan fraksi Partai Republik, ketika gedung Capitol terpaksa ditutup akibat kerumunan para penyerbu.
Beberapa jam kemudian Kongres kembali berkumpul dan pada Kamis pagi mengonfirmasi kemenangan pemilihan presiden Biden.
Biden akan dilantik pada 20 Januari mendatang. (Reuters/antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo