Bidik Politisi PDIP, KPK Terus Kumpulkan Bukti

Pemberi Suap Pemilihan DGS BI Bakal Diseret

Rabu, 17 Februari 2010 – 17:37 WIB
JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan bahwa dalam kasus dugaan suap pemilihan deputi gubernur senior (DGS) Bank Indonesia, pihak yang dibidik tak hanya anggota DPR periode 1999-2004 penerima suapWakil Ketua KPK M Jasin menyatakan, KPK tengah membidik pihak pembesi suap.

"Ini kan kasus suap, jadi ada si pemberi dan ada si penerima,” ujar Jasin kepada wartawan di Jakarta, Rabu (17/2)

BACA JUGA: Kasus Setya Novanto Dilimpahkan ke Dirjen Pajak

Jasin mengaskan, tidak mungkin dalam kasus suap hanya ada penerimanya saja tanpa ada pemberinya.

Menurutnya, berdasarkan ketentuan UU pemberantasan Tindak Pindana Korupsi yang bisa dibidik bukan hanya penerima suap, tetapi juga pemberinya.

Lebih lanjut Jasin mengatakan, dalam kasus dugaan suap pada pemilihan DGS Gubernur BI pada 2004 yang mengantarkan Miranda Gultom sebagai pengganti Anwar Nasution itu KPK memang telah menetapkan empat tersangka penerima suap yakni Endin Aj Soefihara, Dudhie Makmun Murod, Hamka Yandhu dan Udju Djuhaeri sebagai tersangka.

Namun menurut Jasin, KPK memiliki bukti kuat untuk menetapkan empat tersangka dan mehanannya
Namun Jasin mengakui bahwa itu saja tidak cukup

BACA JUGA: TV Jaringan Dukung Demokratisasi, Tapi Bebani Swasta

“Sekarang kami juga membidik pihak pemberi suap," tandasnya.

Disinggung soal keterlibatan politisi PDIP Panda Nababan dan Emir Moeis dalam dugaan suap itu, Jasin mengatakan bahwa KPK terus melakukan pendalaman
Mantan Direktur Litbang KPK itu menegaskan, KPK memang sudah mengantongi bukti.

Namun Jasin menegaskan bahwa perlu bukti-bukti lain untuk memperkuat sangkaan

BACA JUGA: Pansus Century Bentuk Tim Kecil

“Kami ingin alat bukti yang berlapis, agar lebih kuatJadi, tidak hanya satu bukti,” tandasnya.

Seperti diketahui, KPK tengah menangani dugaan suap pada pemilihan DGS Gubernur BI yang berawal dari pengakuan politisi PDIP Agus CondroKepada KPK, Agus Condor mengaku menerima 10 lembar travel cheque (cek lawatan) terkait pemilihan Miranda pada tahun 2004.

Agus Condro mengaku menerima cak tersebut karena adanya instruksi dari politisi PDIP lainnyaCek diserahkan di kamar kerja Emir Moeis.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sepanjang 2009, Kemenhut Keluarkan 175 IPPKH


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler