Big Data Dinilai Jadi Solusi Kesenjangan Kompetensi Mahasiswa dengan Dunia Kerja

Sabtu, 30 Juli 2022 – 19:51 WIB
Direktur Utama IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) Billy Andrian menyebutkan data telah menjadi aset bisnis yang strategis. Foto: Dok IndoSterling Technomedi

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Utama IndoSterling Technomedia Tbk (TECH) Billy Andrian menyebutkan data telah menjadi aset bisnis yang strategis.

Menurutnya, perguruan tinggi yang bermitra dengan industri harus bergerak cepat memastikan lulusan memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk era big data.

BACA JUGA: Mabes Polri Tolak Laporan Soal Big Data Luhut, Eggi Sudjana: Aneh, Polda Sultra Sudah Terima

Sebab, penguasaan teknologi big data dapat menjadi solusi mengatasi kesenjangan kompetensi antara sistem pendidikan tinggi dan kebutuhan industri.

“Untuk itu, kurikulum yang ada harus ditinjau dan disesuaikan agar relevan dengan kebutuhan industri. Namun kecepatan adaptasi kurikulum dengan kebutuhan industri akan sulit terjadi, untuk itu edutech dapat menjadi solusi untuk memangkas jarak kualitas pada talenta yang ada,” ungkap Billy dalam keterangan yang diterima Sabtu (30/7).

BACA JUGA: Panas! La Nyalla Sebut Big Data Luhut Bohong, Enggak Sampai

Billy menjelaskan implementasi big data di edutech bisa jadi solusi karena menggunakan seperangkat alat analisis big data.

Hal itu, kata dia, bisa menjadi modal awal paling berharga untuk memetakan skill paling relevan di industri, baik untuk para pencari kerja maupun para pengajar.

BACA JUGA: Fadli Zon Buat Puisi, Singgung Big Data, Utang, Hingga Minyak Goreng

Edutech atau Education Technology dapat diartikan sebagai sistem pendidikan modern yang mengacu pada penggunaan peranti keras (hardware) dan peranti lunak (software).

"Teknologi itu dirancang untuk meningkatkan kegiatan pembelajaran di ruang kelas serta meningkatkan hasil pendidikan," ungkapnya.

Billy menuturkan jika diimplementasikan pada edu tech, maka big data tak hanya bisa mengurai permasalahan benang kusut permasalahan kurikulum, tetapi juga memegang peranan penting dalam memetakan kebutuhan bisnis yang sifatnya cepat.

"Misal, memanfaatkan kelebihan big data yang memberikan analisis prediktif dari data-data yang ada. Bisa memetakan kebutuhan talenta yang diselaraskan dengan visi untuk beberapa tahun ke depan," katanya.

Berangkat dari big data, lanjut Billy, kemudian bisa disusun pipeline SDM untuk melacak kapan talenta dibutuhkan, seperti apa kemampuan yang diharapkan dan variabel lainnya.

Menurut Billy, pemanfaatan big data tidak hanya berhenti dalam perencanaan, tetapi juga untuk kebutuhan training talenta.

“Bagi generasi Z, nilai tambah atau value dari sebuah perusahaan itu adalah petimbangan mereka untuk bertahan,” tuturnya.

PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) adalah emiten teknologi informasi di bawah bendera IndoSterling Group yang sejak lama menghadirkan program #hasTECH berkolaborasi dengan lembaga pendidikan tinggi.

Program ini merupakan program intership (magang) yang diberikan kepada mahasiswa untuk membantu mahasiswa yang memiliki jiwa entrepreneur. Program #hasTECH ini juga akan menempatkan mahasiswa ke dalam portofolio TECH dan penelitian dan pengembangan untuk memperkuat ekosistem-ekosistem Digital di Indonesia.

Adapun portofolio utama dalam program intership (magang) ini adalah Edufecta, PingPoint, Kawn, Renofax. Sedangkan untuk penelitian & pengembangan #hasTECH berpatokan kepada Big Data, Artificial Intelligence, dan Blockchain. Program #hasTECH intership ini juga dapat menghasilkan sertifikat keahlian bagi mahasiswa.

PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) gencar menjalankan program #hasTECH setelah melihat hasil penelitian McKinsey dan Bank Dunia yang menyebutkan Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital pada periode 2015 – 2030.

“Tetapi, sayangnya masih sukar dipenuhi karena masih ada jarak cukup lebar dalam hal kompetensi. Untuk itu TECH hadir langsung menjalankan program menggandeng banyak kampus,” pungkas Billy. (mcr10/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler