JAKARTA - PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BNII) berencana menerbitkan obligasi senilai Rp 2 triliunObligasi dengan mekanisme berkelanjutan itu masih dalam penggodokan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).
”Dokumennya masih kita telaah,” ungkap Gonthor R Aziz, Kabiro Penilaian Perusahaan (PKP) Sektor Jasa Bapepam-LK, di Jakarta, akhir pekan lalu.
Gonthor menyebut jika proses telaah dokumen itu tuntas masih harus melewati tahapan berikutnya
BACA JUGA: Semen Gresik Gandeng Kementrian Pertanian
Proses tersebut sebagai prasyarat untuk mendapat pernyataan pra-efektifBACA JUGA: Jaringan BlackBerry Rampung, Operator Minta Kompensasi
”Saat ini masih ditingkatakan telaah dokumen
Nah, mengenai prose situ sambung Gonthor memang harus ditempuh oleh seleuruh emiten yang berhajat mengeluarkan surat utang
BACA JUGA: IHSG Sempat Sentuh 3.700
Nantinya, setelah mendapat izin praefektif, perseroan bias melakukan publigasi atas rencana tersebutKarena itu, untuk sementara ini, perseroan harus bersabar sejenak hingga penelitian terhadap dokumen itu tuntasGuna mendapatkan izin efektif, tuturnya, perlu waktu 35 hari setelah BII mengajukan izin praefektifBerdasar regulasi sejak tanggal pendaftaran, emiten harus menunggu sepanjang 35 hariSetelah memenuhi seluruh persyaratan seperti yang digariskan peraturan”Penggunaannya untuk apa belum bisa ungkap,” elek Gonthor
Sementara merujuk data per 14 Oktober, Bapepam tercatat sedang memproses penerbitan obligasi berkelanjutan senilai kurang lebih Rp 8,75 triliunPenerbitan surat utang berkelanjutan it berasal dari empat emitenDi antaranya PT Adira Dinamika Multifinance tbk (ADMF) obligasi berkelanjutan I sebesar Rp 2 triliun
Kemudian, PT Bank International Indonesia Tbk (BNII) Obligasi satu senilai Rp 2 triliun dan penawaran umum obligasi berkelanjutan satu sebesar Rp 500 miliarLalu, Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia yang melakukan penawaran Umum berkelanjutan obligasi Satu sebesar Rp 2,5 miliarSerta penawaran umum obligasi berkelanjutan I yang dilakukan oleh PT Aneka Tambang (persero) Tbk (ANTM) senilai Rp 4 triliun(far)
BACA ARTIKEL LAINNYA... BNI dan Pertamina Pengguna TOEIC Terbanyak
Redaktur : Tim Redaksi