Bikin Gerah, UMNO Sudah Tak Dianggap di Koalisi Pemerintah

Kamis, 07 Januari 2021 – 20:51 WIB
Bendera Malaysia. Foto: YouTube

jpnn.com, KUALA LUMPUR - Kerja sama politik dengan UMNO sama sekali tidak disebutkan dalam Musyawarah Majelis Pimpinan Tertinggi (MPT) Partai Pribumi Bersatu Malaysia (Bersatu), Rabu (6/1).

Ketua Penerangan Bersatu Wan Saiful Wan Jan dalam keterangannya mengungkapkan, pihaknya akan terus memperkukuh kerjasama politik bersama partai-partai anggota PN yang lain yaitu Partai Islam se-Malaysia (PAS), Partai Solidaritas Tanah Airku (STAR) dan Partai Maju Sabah (SAPP).

BACA JUGA: UMNO Minta Pemilu Malaysia Ditunda hingga COVID-19 Musnah

UMNO sendiri sat ini masih ikut serta dalam kabinet PN di bawah pimpinan Perdana Menteri Malaysia Tan Sri Muhyiddin Yasin.

Namun, dalam Rapat Majelis Tertinggi UMNO Rabu malam (6/1) sebanyak 189 bagian-bagian UMNO mengusulkan pemutusan hubungan kerja sama dengan Bersatu menghadapi Pemilu ke-15.

BACA JUGA: UMNO Mulai Bermanuver, Malaysia Kembali di Ambang Kekacauan Politik

Wan Saiful mengatakan dalam rapat yang dipimpin Tan Sri Muhyiddin bahwa Bersatu menyatakan berkomitmen untuk terus memberikan tumpuan kepada usaha meningkatkan kesejahteraan rakyat khususnya dalam menghadapi penularan COVID-19 dan bencana banjir.

"Bersatu berpendirian bahwa Pemilu hanya wajar dilaksanakan apabila perkembangan pandemik COVID-19 berada pada tahap yang lebih baik dan terkawal," katanya.

BACA JUGA: Najib Razak Divonis Bersalah, UMNO Keluar dari Koalisi Muhyiddin

Sebagai partai yang memelopori pembentukan pemerintahan PN, ujar dia, Bersatu terus mempertahankan kerjasama politik bersama partai-partai dalam PN.

"Bersatu juga memutuskan memberikan fokus terhadap pembinaan kekuatan partai melalui praktik politik pelayanan dan politik prihatin," katanya.

Beberapa pemimpin utama Bersatu turut hadir di antaranya Wakil Presiden, Datuk Seri Ronald Kiandee, Anggota Majelis Pimpinan Tertinggi (MPT), Datuk Seri Mohamed Azmin Ali dan Zuraida Kamaruddin.

Azmin Ali dan Zuraida sebelumnya adalah pengurus Partai Keadilan Rakyat (PKR) pimpinan Datuk Seri Anwar Ibrahim yang kemudian membelot melakukan gerakan yang dikenal dengan Sheraton Movement. (ant/dil/jpnn)


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler