jpnn.com, PEKANBARU - Pria pengangguran berinisial MIW (21) menyiksa anak kandungnya yang berusia 5 bulan. Hal itu dilakukannya hanya karena kesal sang bayi sering menangis.
“Tersangka merasa kesal terhadap bayi yang merupakan anak kandungnya tersebut dikarenakan sering menangis,” kata Kasatreskrim Polresta Pekanbaru Kompol Bery Juana PutraJumat (22/9).
BACA JUGA: Awas Ancaman Kanker pada Popok Bayi, Bunda Jangan Asal Pilih
Berry menjelaskan korban bernama Aulia Putri Wibowo masih berusia lima bulan itu, ditemukan tidak bernyawa oleh tantenya SF (34) dan ibunya DF pada 19 September 2023, sekitar pukul 16.30 WIB.
“Saat itu pelapor SF yang merupakan tante korban bekerja sebagai guru honorer baru saja pulang kerja,” lanjut Bery.
BACA JUGA: Mahasiswi Aborsi Bayi Berusia Lima Bulan
Kemudian SF melihat DF mengelus-elus Aulia sudah terbaring posisi tengkurap di atas tempat tidur dan ditutupi dengan selimut.
Saat itu juga DF berteriak mengatakan kepada SF bahwa anaknya sudah meninggal.
BACA JUGA: Mak-Mak Jangan Asal Pilih Tisu dan Popok untuk Bayi, Berbahaya!
Saat SF memeriksa, keponakannya itu sudah pucat, di hidungnya juga terdapat bekas luka dan darah, bibir membiru dan tidak bernapas lagi.
“Selanjutnya pelapor menghubungi taksi online dan membawa ke rumah sakit Bhayangkara Polda Riau,” ucap Bery.
Setelah diperiksa di Rumah Sakit Bhayangkara, Aulia dinyatakan meninggal akibat kekerasan tumpul pada daerah mulut dan rahang sehingga menimbulkan mati lemas.
“Berdasarkan pola dan gambaran luka yang ada pada tubuh korban sesuai dengan kasus pembekapan. Diperkirakan waktu kematian 2-12 jam sebelum pemeriksaan,” beber Bery.
Di saat kritis itu, DF mencurigai suaminya yang tiba-tiba menghilang. Oleh karena itu, SF langsung melapor ke Polresta Pekanbaru.
“Kami lakukan penyelidikan, kemudian langsung menangkap MIW yang masih berada rumah orang tuanya di Tenayan Raya, Pekanbaru. Dia mengakui telah menganiaya anaknya hingga tewas,” pungkas Bery. (mcr36/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Rizki Ganda Marito