jpnn.com - TIMIKA - Stadion Wania Imipi di Kelurahan Kamoro Jaya, Mimika Baru, Kabupaten Mimika, Papua, berubah fungsi. Tempat yang seharusnya hanya menjadi pusat olahraga, kini malah menjadi tempat tinggal.
Fakta tersebut muncul setelah Komisi C DPRD Mimika yang membidangi Pendidikan, Kesehatan dan Infrastruktur melakukan monitoring, Kamis (21/1) kemarin. Komisi C meninjau proyek pembangunan Mimika Sport Complex (MSC), SMA Negeri 2 Mimika, SMP Negeri 3 Mimika serta Stadion Wania Imipi.
BACA JUGA: Keren! Karena Inovasinya di Bidang Pariwisata, Kabupaten Ini Menangi Award PBB
Komisi C yang baru melihat proyek megah Mimika Sport Complex dan menyampaikan kebanggaan, berubah saat melihat kondisi Stadion Wania Imipi yang tidak terurus. Saat melakukan monitoring, Komisi C didampingi oleh Kepala Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata, Yohanes Anggaibak.
Tampak dari luar, ketika masuk dari belakang tribun bangunan terlihat megah. Tapi begitu masuk, para anggota dewan ini terkejut melihat kondisi stadion. Apalagi seperti yang diungkapkan oleh Kadisporapar, bahwa ada warga yang tinggal di stadion menjadikannya sebagai rumah.
BACA JUGA: Dandim Kekurangan Anggota untuk Basmi Penyelundupan Senjata Teroris
Dari pengamatan Radar Timika, bagian bawah tribun yang seharusnya difungsikan sebagai ruang ganti pemain, justru dijadikan rumah tinggal oleh warga yang mengaku sebagai penjaga stadion sejak tahun 2009. Warga yang enggan menyebutkan namanya itu menyatakan bahwa dulunya ia bekerja sebagai buruh bangunan saat pembangunan stadion kemudian diminta oleh pejabat di Disporapar kala itu untuk menjaga stadion.
Akhirnya dia pun memboyong istrinya. Bahkan saat kunjungan Komisi C, terdengar tangisan anak kecil. Keluarga ini juga menjalankan aktivitas bak di rumah pribadi. Ruang ganti pemain dijadikan kamar tidur dan dapur. Kemudian tepat di bawah tangga tribun, dijadikan tempat mencuci piring dan mencuci pakaian. Palang tribun dijadikan tempat jemuran. Bahkan stadion ini dijadikan tempat mencuci pakaian oleh warga sekitar. “Kok bisa begitu?” tanya seorang anggota dewan.
BACA JUGA: Ingat Ya, Belanja Harus Kantong Plastik
Yohanes Anggaibak menuturkan bahwa tidak mudah untuk menyelesaikan ini, karena sudah terjadi sebelum ia menjabat sebagai kepala dinas. Satu-satunya solusi adalah dengan melakukan rehab stadion, dengan sendirinya warga yang tinggal itu akan keluar.
Tampak pula kondisi lapangan tidak tertata. Rumput tinggi dan lebat tumbuh di pinggir lapangan. Ada juga tanaman singkong di sudut lapangan. Apalagi di bagian luar lapangan, rumput dan tanaman tumbuh liar.(sun/adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pj Bupati Ini Menolak Disebut Usir Eks Gafatar, Tapi...
Redaktur : Tim Redaksi