jpnn.com - Penyerang Crystal Palace Wilfried Zaha mendapat serangan rasisme dari fan usai membawa timnya menang pada akhir pekan lalu.
Saat itu Crystal Palace yang bertandang ke Etihad Stadium, Sabtu (29/10), sukses meraih poin penuh berkat kemenangan 2-0.
BACA JUGA: Inggris Terbelah Menanggapi Tuduhan Rasisme Meghan Markle kepada Kerajaan
Pada laga itu, Zaha mencetak satu gol kemenangan di menit ke-6’ dan Conor Gallagher menambahkan dua menit sebelum laga usai.
Selain membawa timnya memenangkan pertandingan, peran Zaha pada laga itu sangat besar.
BACA JUGA: Timnas Skotlandia Lawan Rasisme, meski Memilih Tak Berlutut
Pergerakan pemain asal Pantai Gading itu merepotkan lini belakang The Citizens sampai-sampai membuat Aymeric Laporte keluar dari pertandingan akibat menerima kartu merah.
Ternyata seusai laga, Zaha yang bermain apik pada pertandingan itu mendapat serangan rasisme dari beberapa warganet di akun sosial media pribadinya.
BACA JUGA: Pigai Jadi Korban Rasisme, Politikus NasDem Komentari Foto Jokowi Bersama Pelaku
Mantan pemain Manchester United itu mengunggah beberapa fan yang melontarkan ujaran rasis kepada dirinya melalui Instagram pribadinya.
Dari beberapa penggemar yang melontarkan kalimat bernada rasis itu, terdapat satu orang dari Indonesia di dalamnya.
Beberapa orang yang menolak tindakan rasisme di sepak bola bahkan memberi peringatan kepada warganet dari Indonesia itu hingga akhirnya dirinya menutup diri dari dunia sosial media.
Aksi rasisme memang kerap didapatkan Zaha saat dirinya tampil membela Crystal Palace maupun timnas Pantai Gading.
Untuk mendukung aksi anti rasisme Zaha bahkan menolak berlutut saat sebelum memulai pertandingan. Menurut pemain kelahiran 10 November 1992 itu aksi tersebut seperti merendahkan orang berkulit hitam.(skysports/mcr16/jpnn)
Redaktur : Adil
Reporter : Muhammad Naufal