Bikin Masyarakat Mandiri, KLHK Resmikan Program E-Mas Bayu dan E-Mbak Mina

Selasa, 05 Maret 2019 – 22:48 WIB
Mentei LHK Siti Nurbaya mencicipi cemilan dari hasil olahan buah mangrove. Foto: Elfany Kurniawan/JPNN.com

jpnn.com, CILACAP - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar secara simbolis meresmikan program Energy Mandiri Surya Angin (E-Mas Bayu) dan Energy Mandiri Tambak Ikan (E-Mbak Mina) yang digagas Pertamina Refinery Unit IV (Pertamina RU IV) Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (5/3).

Menteri Siti sangat mengapresiasi kedua program itu karena mampu membuat masyarakat pesisir lebih mandiri. Khususnya yang ada di Dusun Bondan, Desa Ujung Alam, Kecamatan Kampung Laut, Kabupaten Cilacap, Jateng.

BACA JUGA: Menteri Siti Nurbaya Pimpin Aksi Bersih di Pantai Teluk Penyu Cilacap

Diketahui, program ini bertujuan memberdayakan masyarakat pesisir agar mandiri dan berwawasan lingkungan dengan energi baru terbarukan. Hal ini merupakan wujud ketaatan dan komitmen PT. Pertamina dalam memenuhi standar Program Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) yang ditetapkan oleh KLHK.

BACA JUGA: Kendalikan Karhutla di Riau, KLHK Pakai Teknologi Modifikasi Cuaca

BACA JUGA: Presiden Jokowi Kirim Dua Menteri ke Riung Gede Sabaki Banten

"Ada energi E-Mas Bayu dari surya dan angin, serta tambak terpadu mandiri E-Mbak Mina, ini sangat perlu karena dengan energi yang bukan bahan bakar migas, maka sebetulnya kita sedang menjaga iklim untuk tidak cepat panas,” kata Menteri Siti di Cilacap, Selasa (5/3).

Menteri Siti menambahkan, program pengembangan energi mandiri yang ramah lingkungan ini ternyata berkontribusi terhadap penguraian emisi karbon, yaitu sebesar 1,1 ton eq CO2 per bulan. Selain itu program ini juga mampu meningkatkan hasil tambak bandeng, udang, dan kepiting para petani rata-rata sebesar Rp 1,5 juta per bulan dari peningkatan omzet penjualan sebesar Rp 8 juta per bulan.

BACA JUGA: Menteri Siti Kelilingi Mangrove Angke, Jaring Sampah Plastik

Selain itu, energi mandiri dari Program E-Mas Bayu ini memanfaatkan sumber daya alam melalui teknologi hybrid one pole (HEOP) yang merupakan perpaduan antara panel surya dan kincir angin. Sejak tahun 2017 sampai saat ini telah dilakukan pembangunan lima kincir angin dan 24 panel surya.

“Dengan teknologi ini dapat dihasilkan listrik sebesar 12 ribu WP, yang berguna untuk mengaliri listrik 37 rumah atau 98 persen wilayah di Dusun Bondan tanpa perlu lagi menarik kabel sejauh tujuh kilometer dari desa sebelah,” sebut Menteri Siti.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Pengolahan Pertamina Budi Santoso Syarif menyatakan pengembangan energi bersih berwawasan lingkungan didukung melalui program energi baru dan terbarukan, telah menjadi komitmen Pertamina.

"Sebagai wujud nyata dari program energi baru dan terbarukan, Pertamina RU IV Cilacap telah mengaplikasikannya melalui Pembangkit Listrik Tenaga Surya Sistem On Grid yang kali ini dikemas dalam Program Unggulan PROPER E-Mas Bayu (Energi Mandiri Tenaga Surya Dan Angin). Pada hari ini juga diresmikan program E-Mbak Mina (Energi Mandiri Tambak Ikan) di Kampung Laut," sebut dia.(cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Dirjen PPKL: Percepat Peningkatan Kualitas Lingkungan


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler