Bikin Metode, Minimalisasi Harga Siluman

Jumat, 09 September 2011 – 02:03 WIB

JAKARTA - Bursa Efek Indonesia (BEI) menyiapkan tiga metode implementasi preclosing perdagangan di lantai bursaUsai persiapan teknis rampung, termasuk komunikasi dengan pelaku usaha dan Bapepam-LK, metode itu akan aktif pada 2012

BACA JUGA: Bursa Saham Bakal Alot

"Preclosing itu hanya tergantung teknis penentuan harga saja
Nanti, seluruhnya tergantung keputusan,” tukas Ito Warsito, Direktur Utama BEI, di Jakarta, Kamis (8/9).

Setidaknya ada tiga metode preclosing sebagai opsi

BACA JUGA: Tahun Ini, 166 Kasus Penyelewengan BBM Subsidi

Diantaranya last done price dan waited average
Metode lain yang disiapkan adalah perhitungan demand and selling atas perdagangan (buy ataupun order) yang belum terjadi

BACA JUGA: Kejar Setoran Pajak, Perusahaan Besar Dilayani Khusus

"Secara teknis banyak opsi yang bisa digunakanTapi untuk preclosing tidak mempengaruhi likuiditas,” imbuh Ito.

Saat ini sambung Ito, seluruh peranti tersebut masih dalam proses pematanganNantinya, setelah dikomunikasikan dengan investor, regulasi pasar modal dalam hal ini Bapepam-LK metode tersebut bisa dipalikasikan dan dinikmati pelaku pasar”Pastinya kami akan mencari cara terbaik agar praktiknya nanti tidak ada yang dirugikan,” ucap Ito.

Sementara Bapepam-LK mengklaim belum mengetahui rinci rencana penerepan preclosing pada lantai perdagangan tersebutMeski begitu, pengadil pasar modal itu bakal berkomunikasi dengan BursaSebab, bagaimana pun guna menghasilkan keputusan terbaik mesti dikomunikasi secara intensif dan terbuka"Hingga saat ini belum ada komunikasi dengan pihak bursa terkait rencana tersebutTapi, pastinya nanti akan ada pertemuan,” kata Noorachman, Kepala Biro Transaksi Lembaga Efek Bapepam-LK

Wacana preclosing menjadi perhatian Bursa, menyusul ada kecenderungan pembentukan harga pada menit-menit terakhir oleh pelaku pasarKondisi itu, tentu menjadikan pasar modal tidak efisien dan tidak mencerminkan pergerakan harga saham yang sebenarnyaSituasi seperti itu memang tidak bisa dihapus secara permanenTetapi, yang paling mungkin dilakukan adalah dengan cara meminimalisir kemungkinan tersebut melebar"Kondisi itu menjadi konsen kamiSaat ini kami dan tim sedang mencari skema terbaik guna melokalisirnya,” imbuh Eddy Sugito, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI)(far)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Menkeu Bantah Hambat Realisasi Anggaran


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler