jpnn.com, JAKARTA - Direktur Bisnis Permodalan Nasional Madani (PNM) Prasetya Sayekti optimistis program literasi yang menyasar nasabah PNM Mekaar bisa mengubah perilaku terhadap keuangan.
Diketahui, satu di antara kegiatan yang dilakukan PNM dengan menggandeng BRI Manajemen Investasi ialah mengajarkan nasabah Mekaar mengenai reksa dana.
BACA JUGA: Sahroni Minta Kasus Investasi Bodong Diduga Libatkan Anak Perwira Polisi di Bogor Diusut Tuntas
“Literasi dan inklusi keuangan ini sejalan dengan komitmen PNM memberikan tiga modal, yaitu finansial, intelektual dan sosial dengan membangun jejaring usaha sesama anggota," kata Prasetya dalam keterangan persnya, Jumat (26/7).
Dia pun berharap literasi yang dilakukan pihaknya membuat nasabah PNM Mekaar menginvestasikan uang ke jalur yang benar.
BACA JUGA: Modus 2 Wanita Muda di Inhil Lakukan Investasi Bodong Hingga Rp 6,3 Miliar
"Jadi ibu-ibu Mekaar paham risiko investasi, jangan sampai terkena investasi bodong apalagi sampai terlilit pinjol ilegal,” lanjutnya.
Prasetya mendorong nasabah binaan PNM untuk ikut serta mewarnai pasar modal, apalagi saat ini investasi bisa dimulai dengan nominal kecil.
BACA JUGA: 8 Tips Memulai Investasi Trading Bagi Pemula Biar Cuan!
“Investasi sekarang tidak harus menunggu punya uang banyak, bisa mulai dengan jumlah kecil. Ini jadi solusi bagi masyarakat akar rumput agar bisa menjadi investor dan mulai belajar mengatur keuangannya,” ungkap dia.
Dahlia Naomi, satu di antara nasabah Mekaar mengaku antusias dengan kegiatan pelatihan keuangan yang difasilitasi PNM.
Dia mengaku ingin mengikuti pelatihan dari PNM agar memperoleh penghasilan tambahan untuk tabungan di masa depan.
“Alhamdulillah dengan mengikuti kegiatan ini saya jadi bisa menambah penghasilan lewat reksa dana,” kata Dahlia.
Sebagai lembaga pembiayaan dan pendamping perempuan prasejahtera di Indonesia melalui sektor usaha ultra mikro, PNM berkomitmen untuk meningkatkan kualitas wirausaha dan kesejahteraan nasabahnya.
Hingga saat ini 15,2 Juta nasabah aktif PNM Mekaar tersebar di seluruh Indonesia dan berpeluang besar menjadi investor di pasar modal. (ast/jpnn)
Redaktur : Natalia
Reporter : Aristo Setiawan