Bima Arya Sebut Penyebaran Covid-19 di Kota Bogor Mengkhawatirkan

Senin, 28 Juni 2021 – 05:01 WIB
Wali Kota Bogor Bima Arya (tengah) bersama Direktur Rumah Sakit Marzoeki Mahdi (RSMM) (kiri) dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor (kanan) di RSMM, Kota Bogor, Minggu (27/6/2021). (FOTO ANTARA/HO/Pemkot Bogor)

jpnn.com, BOGOR - Wali Kota Bogor, Jawa Barat, Bima Arya Sugiarto menyebut bahwa penyebaran kasus Covid-19 di kota itu situasinya sudah mengkhawatirkan.

"Situasinya sudah nyaris melampaui batas kita semua untuk menanganinya," kata Bima Arya usai mengunjungi Rumah Sakit Marzoeki Mahdi di Kota Bogor, Minggu (27/6).

BACA JUGA: Selamat Pagi Warga Kota Bogor, Silakan Simak Penjelasan Bima Arya

Menurutnya, harus ada langkah-langkah yang luar biasa secara lebih makro untuk menangani Covid-19.

Bima menjelaskan berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor, dalam sepekan terakhir angka kasus positif Covid-19 di sana sudah mencapai rata-rata 300 per hari.

BACA JUGA: Kasus Covid-19 di Bogor Alami Ledakan, Inilah Penyebabnya

"Hari Minggu ini sampai pukul 14.00 WIB, kasus positif Covid-19 sudah mencapai 262 kasus," ungkap Bima.

Menurut dia, warga Kota Bogor yang positif Covid-19 dan masih sakit saat ini ada sebanyak 3.023.

BACA JUGA: 91 ASN Positif Covid-19, Pemkab Bogor Lakukan Langkah Ini

Ketersediaan tempat tidur (BOR) untuk pasien Covid-19 di 21 rumah sakit rujukan ada 936, serta di Pusat Isolasi COVID-19 di Gedung Pusdiklat BPKP di Ciawi ada 100.

"BOR di RSUD sudah penuh 100 persen untuk pasien Covid-19, sedangkan di rumah sakit lainnya secara keseluruhan juga sudah terisi hampir penuh," katanya.

Dia menyebutkan persentase peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bogor pada pekan ini mencapai 78 persen. Angka kematian kasus Covid-19 pada pekan ini mencapai 125 persen.

"Angka-angka ini sudah sangat mengkhawatirkan," katanya.

Dia menambahkan perlu diberlakukan kebijakan yang lebih ketat dalam skala lebih makro, agar pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berskala mikro di tingkat RW dan RT bisa tetap berjalan efektif.

"Tanpa ada pembatasan yang ketat dalam skala lebih makro, maka PPKM mikro tidak akan efektif," tuntas Bima Arya Sugiarto??????. (antara/jpnn)

 

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler