Bima Sakti Pelatih Timnas U-19, Gonzales jadi Asisten

Sabtu, 25 November 2017 – 07:15 WIB
Bima Sakti (kiri) bersama Luis Milla. Foto: Ricardo/dok.JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Keputusan PSSI menunjuk Bima Sakti sebagai pelatih Timnas U-19 menggantikan Indra Sjafri, langsung menuai sorotan publik.

Sebenarnya, dengan penunjukkan Bima saja tidak masalah, apalagi alasan federasi adalah jenjang kepelatihan yang harus terintegrasi.

BACA JUGA: Joko: Tugas Gonzales hanya sebagai Role Model bagi Pemain

Sebab, Bima juga berstatus sebagai asisten pelatih untuk Luis Milla di timnas senior, sehingga jenjang pemain dari level bawah ke atas bisa terawat dengan baik.

Nah, yang menjadi masalah adalah, organisasi pimpinan Edy Rahmayadi itu mempercayakan Cristian Gonzales sebagai asisten dari Bima.

BACA JUGA: Ketahuilah, Begini Standar Medis Kompetisi Profesional PSSI

Padahal, striker Arema FC itu terbukti masih nol putul soal ilmu kepelatihan.

Hasilnya, keputusan federasi itu langsung menuai kritik dari para pelatih muda tanah air. Ricky Nelson, pelatih Borneo FC U-21 adalah salah satu yang paling vokal menyampaikan kritik atas keputusan federasi itu.

BACA JUGA: Bung Kus: PSSI Cuma Urus Pertandingan yang Menghasilkan

"Sebenarnya federasi serius nggak sih bangun sepak bola negeri kita? Kok bisa bisanya mengambil keputusan seperti itu," kata dia.

Pria asal Kupang itu mengatakan, mereka mungkin tidak terlalu berkebaratan dengan posisi Bima sebagai pelatih.

Sebab, lanjut Ricky, Bima sudah memiliki lisensi pelatih B AFC yang dianggap layak untuk jabatan itu.

"Tapi tidak bagi Gonzales. Karena dia belum memiliki lisensi apapun. Dan, kalaupun keputusan federasi ini dianggap hal biasa, ini menabrak regulasi," sesalnya.

Pria yang sukses membawa Borneo FC runner up Piala Presiden 2016 itu menambahkan, masih ada sejumlah pelatih yang layak untuk menukangi Rachmat Irianto dan kawan-kawan.

Dia lantas menyebut sejumlah nama seperti Simon Mc Menemy, Rudi Eka Priambada sampai dengan Kurniawan Dwi Yulianto.

"Saya hanya ini menegakan regulasi bahwa syarat mutlak seorang pelatih itu adalah harus memiliki lisensi dan pengalaman. Jadi, kritik yang saya berikan ini bukan bertujuan untuk menyerang pribadi Gonzales," tegasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI, Joko Driyono menegaskan bahwa, kontroversi terkait Gonzales tersebut sebaiknya diakhiri saja.

"Toh, status Gonzales sebagai asisten pelatih pun belum juga fix. Karena kami belum memberikan stempel resmi bagi dia. Tapi, apa yang kami lakukan ini agar timnas harus terjaga," kata Joko.

Sebab, lanjut Joko, dengan status striker gaek paling subur, Gonzales diberikan sejumlah tugas khusus, masing-masing selain menjadi pendamping Bima, juga menjadi role model serta motivator untuk menyemangati para pemain.

"Gonzales juga diberikan kesempatan untuk berbagi ilmu dan pengalamannya kepada para striker muda," harap Joko.

Terkait Gonzales yang belum memiliki lisensi kepelatihan, Joko mengatakan bahwa mereka akan melakukan akselerasi lisensi bagi pemain naturalisasi berdarah Uruguay itu.

"Kami akan membantu Gonzales untuk segera mengikuti kursus agar segera mendapatkan lisensi,'' kata pria asal Ngawi, Jawa Timur itu. (ben)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jangan Nilai Indra Sjafri Berdasarkan Prestasi Saja


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler