jpnn.com - JAKARTA - Mantan tim sukses Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Michael Bimo Putranto (MBP) yang dituding bermain dalam proyek bus Transjakarta karatan melabrak Ahok di kantornya, Balaikota DKI Jakarta, Jalan Merdeka Selatan Jakarta Pusat, kemarin (12/3).
Kader PDIP Jawa Tengah ini merasa tersinggung oleh pernyataan orang nomor dua di Ibu Kota itu mengenai dirinya yang dikutip beberapa media beberapa hari lalu. Didampingi dua rekannya, Bimo tiba di Balaikota Jakarta sekitar pukul 11.30 WIB. Dia langsung menuju ruang kerja Ahok yang ada di lantai 2 Balaikota DKI.
BACA JUGA: Bongkar Paksa Bangunan, Petugas-Pemilik Adu Jotos
Tapi Bimo yang datang mengenakan sweater hitam itu harus menunggu sekitar 15 menit karena Ahok sedang menggelar rapat dinas. Dia juga membantah terlibat proyek pembelian bus Transjakarta senilai Rp 1,5 triliun tersebu. ”Mas Bimo ya,” tanya Ahok begitu keluar dari ruangan, kemarin (12/3).
”Iya, saya mau klarifikasi,” jawab Bimo menanggapi sapaan mantan Bupati Belitung Timur tersebut.
BACA JUGA: Pelajar Tangsel Bawa Celurit ke Sekolah
”Saya tidak seperti yang diduga Pak Ahok. Ini kan tahun politik, jadi harus hati-hatilah,” lanjut Bimo saat berbincang dengan Ahok. Sebenarnya Bimo ingin mengadakan pembicaraan dengan Ahok lebih lama lagi.
Namun, permintaan tersebut, ditolak Ahok dengan alasan agenda rapat masih berlangsung. "Saya mau rapat,” kata Basuki juga. ”Terima kasih waktunya,” ujar Bimo.
BACA JUGA: Siapkan Flexitime bagi PNS untuk Tekan Kemacetan
Pertemuan antara Bimo dan Ahok berlangsung tidak sampai lima menit. Setelah itu, Bimo beserta rekannya langsung meninggalkan gedung Balaikota DKI.
Sebelum pergi dari Balikota DKI, Bimo sempat memberikan keterangan kepada wartawan termasuk koran ini. Dia dengan tegas kembali membantah terlibat proyek pembelian bus Transjakarta asal Tiongkok. Seperti diketahui, beberapa hari lalu, Ahok sempat mengomentari seputar sepak terjang Bimo.
Menurutnya, Bimo sering ”berulah” sejak Jokowi masih menjabat Wali Kota Solo. Bimo memang dikenal sebagai tim sukses Jokowi saat dia masih menjabat Wali Kota Solo.
”Aku sudah tanya Pak Jokowi. Jadi itu anak dari di Solo suka begitu. Dia suka ada proyek, suka ngaku-ngaku dekat dengan Pak Jokowi, manfaatin foto-foto, dia klaim. Pak Jokowi juga kaget, rupaya dia jualan di depan pengusaha,” tandas Ahok beberapa hari lalu.
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta, Jokowi saat ditanya sosok Bimo mengaku mengenalnya. Kendati begitu, orang nomor satu di DKI ini enggan menerangkan sejauh mana perkenalan mereka. ”Ya kenal,” ucapnya.
Meski begitu, dia menegaskan, tidak mungkin lelang bisa diatur sedemikian rupa untuk memenangkan salah satu perusahaan pengimpor bus. Termasuk oleh pria yang disebut-sebut bernama Bimo itu. Sebab, mekanisme pengadaan barang jasa itu dilakukan dengan cara lelang.
”Yang menang bisa siapa saja, baik itu tetangga, bisa kawan saya, bisa juga musuh saya. Kalau sudah langgar, urusannya kita gebuk,” tegasnya.
Kisruh pengadaan TransJakarta mencuat awal Februari lalu. Saat itu ditemukan banyak kerusakan pada sebagian dari 90 bus baru yang disimpan di pool Unit Pengelola Transjakarta di Cawang, Jakarta Timur. Baru sehari diresmikan pengoperasiannya oleh Gubernur Jokowi pada 15 Januari, beberapa bus sudah mogok.
Dari 30 bus gandeng yang diluncurkan itu, 12 di antaranya tak bisa jalan keesokan harinya. Pengelola Transjakarta menemukan macam-macam kerusakan. Masalah yang berat yakini mesin sering terlalu panas dan pada bagian-bagian penting sudah karatan. Kini kasus pembelian bus Transjakarta karatan itu tengah diselidiki KPK. (wok)
Proyek Bus Transjakarta
Nilai Proyek : Rp 1,5 triliun
Anggaran : APBD 2013
Jumlah Bus : 656 Bus
Rincian : 132 unit Bus Gandeng (Untuk Transjakarta)
178 unit Bus Single (untuk Transjakarta)
346 unit Bus Sedang (untuk Bus Kota Terintegrasi Busway)
Harga : Bus Sandeng Rp 3,624 miliar/unit
Bus Sedang Rp 650 juta/unit
Asal : Tiongkok
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kejagung Selidiki Pengadaan Transjakarta
Redaktur : Tim Redaksi