Bimtek Kompetensi: Kementan Beberkan Peran Penting Penyuluh Pertanian

Senin, 27 Mei 2024 – 16:11 WIB
Pembukaan Bimbingan Teknis Kompetensi Penyuluhan Pertanian. Foto: source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan perhatian besar kepada seluruh penyuluh pertanian.

"Penyuluh pertanian adalah ujung tombak pembangunan pertanian di lapangan yang memiliki peran strategis dalam meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani," ujar menteri yang memiliki pengalaman sebagai penyuluh pertanian itu.

BACA JUGA: Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan

Pertanian menjadi fokus pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.

Tercatat pada triwulan ketiga 2023, sektor pertanian tumbuh sebesar 1,46 persen dan memberikan kontribusi sebesar 13,57 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Siap Dampingi Petani saat Panen Raya 2024

Itu tak terlepas dari peran seluruh insan pertanian yang bekerja keras untuk mendukung ketahanan pangan nasional, termasuk penyuluh pertanian.

Kementan terus meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian.

BACA JUGA: Penyuluh & Petani Buktikan Pertanian Ramah Lingkungan Tingkatkan Produktivitas

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan penyuluh pertanian berperan sebagai jembatan vital antara petani dengan informasi teknis, inovasi, dan praktik pertanian terbaru yang dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Penyuluh pertanian juga berperan dalam memfasilitasi adopsi teknologi pertanian yang berkelanjutan.

“Penyuluh pertanian memiliki tugas dan fungsi penting dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Seorang penyuluh harus bisa menjadi motivator, inovator, fasilitator serta motor penggerak agribisnis pertanian," kata Dedi di depan sekitar seribu penyuluh pertanian yang mengikuti kegiatan pembukaan Bimbingan Teknis Kompetensi Penyuluhan Pertanian yang dilakukan secara online, Senin (27/5).

Pada kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pelatihan Pertanian Muhammad Amin menjelaskan Bimtek Kompetensi Penyuluhan Pertanian akan dilaksanakan selama tujuh hari, mulai dari 27 Mei hingga 2 Juni 2024 yang dilaksanakan secara daring (online) serentak di UPT Pelatihan Pertanian ataupun lokasi lainnya.

Tercatat 10.160 orang peserta yang terdiri dari 1.385 orang penyuluh pertanian Tenaga Harian Lepas (THL) pusat dan 8.775 orang penyuluh pertanian THL daerah.

“Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kompetensi penyuluh pertanian dengan memberikan pembekalan kemampuan standar kompetensi yang harus dimiliki oleh penyuluh pertanian melalui bimtek serta memperluas jangkauan dan efisiensi pelaksanaan bimtek dan sertifikasi kompetensi jarak jauh,” kata Amin.

Dia menjelaskan bimtek ini merupakan pelatihan dasar fungsional bagi penyuluh yang akan dilanjutkan dengan sertifikasi kompetensi.

“Mengingat masih rendahnya tingkat sertifikasi tenaga kerja di Indonesia, maka pelatihan ini dilaksanakan dengan mengarah pada pemenuhan standar kompetensi yang pada akhirnya mencetak tenaga kerja yang lulus uji kompetensi dan layak mendapat sertifikasi,” ujar Amin.

Anggota BNSP Miftakul Azi selaku narasumber menjelaskan bahwa Sertifikat Kompetensi BNSP adalah pengakuan resmi atas keahlian seseorang di bidang tertentu, dikeluarkan oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) di Indonesia.

Keahlian tersebut salah satunya adalah penyuluh pertanian, sertifikat ini menunjukkan bahwa pemegangnya telah memenuhi standar kompetensi nasional yang ditetapkan oleh BNSP untuk bidang pekerjaan atau industri tertentu.

“Proses penerbitan sertifikat melibatkan penilaian terhadap pengetahuan, keterampilan, dan kemampuan praktis individu. Dengan memiliki sertifikat kompetensi BNSP, kredibilitas dan peluang karir penyuluh pertanian dapat meningkat. Selain itu dapat memperkuat pengakuan profesional, serta memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan terkait,” ujarnya. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler