Penyuluh adalah Pahlawan dan Kunci Sukses Pertanian Berkelanjutan

Rabu, 15 Mei 2024 – 08:20 WIB
Ngobrol Asyik. Foto: tangkapan layar/source for JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memotivasi penyuluh pertanian dan petani agar menjaga semangat untuk meningkatkan produktivitas pangan.

Dia menyampaikan bahwa penyuluh adalah pahlawan pangan dan garda terdepan menuju swasembada pangan.

BACA JUGA: Penyuluh Pertanian Siap Dampingi Petani saat Panen Raya 2024

"Penyuluh tidak perlu mengeluh dan harus mengubah mindset serta keluar dari zona nyaman untuk meraih kesuksesan," katanya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengakui inovasi teknologi bersama sumber daya manusia dan infrastruktur menjadi pengungkit yang besar dari efisiensi dan daya saing sektor pertanian.

BACA JUGA: Genjot Produktivitas Padi & Jagung, Kementan Tingkatkan Keahilan Penyuluh Pertanian

“Inovasi teknologi tersebut dapat diimplementasikan di lapangan, sehingga diperlukan SDM yang andal, profesional, dan berdaya saing terhadap teknologi. Di situlah tugas penyuluh,” ujar Dedi.

Karena itu, penyuluh harus meningkatkan kemampuan diri atau upgrade dari kemampuan dalam informasi teknologi (IT) dan penyerapan teknologinya.

BACA JUGA: Mentan Amran Semangati Penyuluh Pertanian & Petani untuk Pacu Produksi Padi

“Jadi, mau tidak mau atau suka tidak suka, penyuluh harus masuk ke era 4.0 yang kini sudah menghasilkan teknologi yang lebih efisien dan produktivitas tinggi. Contohnya traktor, sekarang sudah menggunakan internet,” tutur Dedi.

Sementara itu, pada acara Ngobrol Asyik (Ngobras) volume 14 bertemakan Reposisi Sistem Penyuluhan Pertanian Menuju Pertanian Yang Mandiri, Modern, dan Berkelanjutan di AOR BPPSDMP, Selasa (14/5), Ketua Harian DPP PERHIPTANI Fathan A. Rasyid mengatakan bahwa sistem penyuluhan pertanian adalah seluruh rangkaian pengembangan, kemampuan, pengetahuan, keterampilan serta sikap pelaku utama dan pelaku usaha melalui penyuluhan.

"Harus adanya sistem penyuluhan dikarenakan bersifat penting untuk berkelanjutan," katanya.

Fathan menjelaskan tentang Perhimpunan Penyuluh Pertanian atau PERHIPTANI merupakan organisasi profesi yang didirikan 6 Juli 1987 di Subang, Jawa Barat.

PERHIPTANI berasaskan Pancasila yang bersifat keilmuan, keahlian, persaudaraan, kemasyarakatan, kemandirian, dan tidak berafilasi dengan organisasi politik.

"Salah satu tujuan PERHIPTANI yang merujuk dari AD/ART adalah meningkatkan profesionalisme penyuluh dan kesejahteraan penyuluh pertanian," ujarnya.

Fathan melanjutkan, penajaman kebijakan sistem penyuluhan adalah kejelasan regulasi dimana revisi undang-undang penyuluhan harus jelas dan penyuluhan identik dengan pendidikan non formal di luar sekolah atau urusan wajib konkuren.

"Sehingga diperlukan konsistensi pemantapan strategi, kebijakan, program, dan kegiatan," kata Fathan. (*/jpnn)


Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler