jpnn.com, SURABAYA - Badan Intelijen Negara (BIN) kembali melanjutkan kegitan rapid test masal COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur. Sesuai perintah Kepala BIN Jenderal (purn) Budi Gunawan, kegiatan yang sudah memasuki hari ke-9 ini digelar di dua titik sekaligus.
Lokasi pertama berada di parkiran bus wisata Sunan Ampel, Jalan Pegirian, Kecamatan Semampir, Surabaya. Lalu, lokasi kedua berada di kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya. Head of Medical Intelligence Sri Wulandari mengatakan, pada lokasi pertama, BIN telah melakukan rapid test terhadap 835 orang.
BACA JUGA: Selama 8 Hari, BIN sudah Gelar Rapid Test di 13 Lokasi di Surabaya
“Dari jumlah itu 109 orang menunjukan hasil reaktif,” ujar Sri dalam keterangannya, Sabtu (6/6).
Kemudian, dilakukan swab test atau PCR test berjumlah 111 orang dengan dua orang tambahan rujukan puskesmas setempat.
BACA JUGA: BIN Khawatir, Masih Banyak Hasil Reaktif selama Rapid Test Massal di Surabaya
Lalu, di lokasi kedua di kantor Kecamatan Kenjeran, Surabaya, BIN melakukan rapid test terhadap 711 orang. Dari jumlah itu, 152 orang menunjukan hasil reaktif.
"Dari jumlah itu kemudian ditambah dua orang rujukan dari puskesmas untuk mengikuti swab test. Totalnya jadi 154 orang di lokasi kedua ikut swab test,” sambung Sri.
BACA JUGA: Soal Penggunaan Dana Calon Jemaah Haji, Gus Miftah: Jangan Selonong Boy
Untuk warga yang menunjukkan hasil reaktif rapid test langusung mengikuti swab test guna memastikan apakah positif atau negatif COVID-19. Dalam kegiatan ini, BIN bekerja sama dengan Pemkot Surabaya untuk memfasilitasi warga yang hasilnya positif COVID-19 untuk dilakukan diisolasi.
Dalam rapid test ini, BIN menyiapkan 1.000 hingga 3.000 kit rapid test beserta dua mobil lab untuk swab test setiap harinya. Swab test ini diperuntukan bagi warga yang reaktif COVID-19. Mobile lab dari BIN ini dapat mengambil 300 sampel per harinya. Adapun hasil swab test bisa diketahui hanya dalam 2,5 jam.(cuy/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan