jpnn.com, JAKARTA - Pernyataan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) yang menyebut 41 masjid di lingkungan pemerintah terpapar paham radikalisme diprotes oleh serikat pekerja BUMN. Pasalnya, di antara masjid tersebut berada di lingkungan perusahaan pelat merah.
Protes datang dari Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu yang diketuai Arief Poyuono, dan FSP BUN pimpinan Tuhu Bangun.
BACA JUGA: Fahri: BIN Harusnya Hanya Berbisik ke Telinga Presiden
"Kami menyatakan protes keras atas tuduhan terhadap kami karyawan BUMN yang menggunakan masjid di lingkungan kantor tempat kami bekerja yang dianggap oleh BIN adanya radikalisme," kata Arief dalam pernyataan sikap tertulis.
Dia menyatakan tuduhan BIN tersebut jelas tanpa bukti dan fakta. "Sebab masjid di lingkungan BUMN hanya digunakan oleh karyawan BUMN untuk menjalankan ibadah salat dan tidak ada kegiatan radikalisme," tegasnya.
BACA JUGA: Ustaz HNW Ingatkan BIN soal Data Masjid dan Dai Radikal
Arief yang juga waketum DPP Gerindra, menyampaikan argumentasi, sangat tidak mungkin ada gerakan radikalisme di masjid-masjid BUMN karena paham tersebut biasanya tumbuh berkembang karena ketidak puasan dan ketidakadilan atas kebijakan pemerintah.
"Kami sangat puas kok dengan kebijakan-kebijakan pemerintah yang terkait pengelolaan BUMN," sebutnya.
BACA JUGA: BIN Dekati 50 Penceramah, Sebagian Level Merah
Untuk itu serikat pekerja BUMN ini mendesak BIN mencabut pernyataan yang mengatakan masjid-masjid di lingkungan BUMN terpapar radikalisme dan meminta maaf pada umat muslim khususnya yang berstatus Karyawan BUMN.
"Karena tuduhan BIN tersebut Akan berdampak negatif terhadap kinerja BUMN yang sudah sangat bagus saat ini. Akan banyak penolakan-penolakan dari perusahaan luar negeri yang memerangi radikalisme untuk bekerja sama dengan BUMN tempat kami bekerja," tegas Arief.
Selain itu, dia juga mendesak Presiden Joko Widodo mencopot kepala BIN karena sudah merugikan nama baik BUMN yang sudah dikelola secara baik oleh karyawan BUMN dengan kebijakan-kebijakan yang diterapkan dalam pemerintahan Joko Widodo.
"Jika tidak ada respons atas protes kami maka kami akan mengkonsolidasi kawan-kawan pekerja BUMN untuk melakukan aksi demo kepung kantor BIN," tandasnya.
Sebelumnya, Jubir Kepala BIN Wawan Hari Purwanto telah menggarisbawahi bahwa paham radikal disampaikan oleh sekitar 50 penceramah di 41 masjid di lingkungan pemerintah, baik kementerian lembaga maupun BUMN.
Dengan demikian, kata Wawan, bukan masjidnya yang menyebar paham radikalisme. BIN juga sudah melakukan pendekatan terhadap para dai tersebut untuk mengubah konten ceramahnya.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... 41 Masjid Pemerintah Terpapar Radikalisme, Nih Respons BIN
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam