jpnn.com, JAKARTA - Deputi VII Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan Hari Purwanto menyebut dendam menjadi latar belakang teror bom di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3).
Menurut dia, seorang mentor dari para terduga pengeboman tewas saat kepolisian menggelar operasi sebelum kejadian di Gereja Katedral Makassar.
BACA JUGA: Perintah Terbaru Panglima Setelah Aksi Teror di Gereja Katedral Makassar dan Mabes Polri
"Mereka mengarah ke balas dendam, setelah mentornya itu tewas terbunuh," kata Wawan di diskusi daring berjudul Bersatu Lawan Teroris, Sabtu (3/4).
Wawan mengatakan, mentor dari para terduga pengeboman itu terendus hendak melakukan gerakan tertentu.
BACA JUGA: Pascabom Katedral Makassar, Polda Jatim Lakukan Penyisiran di Gereja
Tim penyidik kepolisian pun mengantisipasi gerakan tersebut. Namun, Wawan tidak memerinci gerakan yang dimaksud. "Ternyata tewas tertembak," ujar dia.
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Argo Yuwono mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di halaman Gereja Katedral Makassar merupakan pasangan suami istri.
BACA JUGA: Haris Amir Falah Ungkap Cara Teroris Merekrut Calon Pelaku Bom Bunuh Diri, Ngeri
Keduanya diketahui baru saja menikah beberapa waktu lalu. Identitas pelaku pria yaitu L, sementara wanita ialaj YSF.
"Pelaku pasangam suami istri, baru menikah enam bulan," kata Argo dalam keterangannya, Senin (29/3). (ast/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Aristo Setiawan