Binance Meyakini Kazakhstan Bisa Jadi Pusat Kripto dan DeFi di Asia Tengah

Rabu, 15 Februari 2023 – 20:25 WIB
CEO Binance Zhao Changpeng. Foto: Benoit Tessier/Reuters/Antara

jpnn.com, JAKARTA - Platform bursa kripto terkemuka di dunia, Binance bekerja sama dengan Bank Nasional Kazakhstan.

Kedua lembaga tersebut mempresentasikan laporan bilateral tentang Keadaan Industri Aset Digital dan DeFi di Asia Tengah.

BACA JUGA: Berpartisipasi Dalam Bulan Literasi Kripto, Indodax Aktif Beri Edukasi

Presentasi laporan tersebut disampaikan pada forum “Digital Almaty 2023”.

Presentasi tersebut dihadiri oleh Ketua Pusat Pengembangan Pembayaran dan Teknologi Keuangan Bank Nasional Binur Zhalenov, Direktur GR Binance di CIS Olga Goncharova, dan Manajer Umum Binance di Kazakhstan Zhaslan Madiyev.

BACA JUGA: Gudang Kripto Mengajak Mahasiswa Membangun Negeri

Laporan gabungan tersebut menganalisis adopsi kripto, tren umum DeFi, dan industri aset digital setempat. Lanskap peraturan di negara-negara CIS juga disertakan, bersama dengan tren utama yang membutuhkan pemantauan peraturan yang ketat.

Kunci bagi semua hal ini adalah investasi dalam keterampilan dan teknologi untuk memahami tantangan/peluang yang dihadirkan oleh DeFi.

BACA JUGA: Begini Naik Turun Kripto Sepanjang 2022

Asal data yang digunakan oleh oracle untuk mendukung smart contract dan perilaku pengguna yang tidak rasional juga disertakan.

Binance dan Bank Nasional Kazakhstan bekerja bersama-sama untuk mengatasi tantangan utama yang umum terjadi dalam ruang kripto. Dari penilaian kesenjangan pengetahuan tentang desentralisasi hingga yurisdiksi yang berbeda, ketidakkonsistenan telah diatasi bersama.

Gincharova mengatakan keuangan tradisional dan terdesentralisasi harus hidup berdampingan dan berkembang bersama. Bersama-sama, mereka harus memenuhi permintaan konsumen akan layanan yang lebih inklusif, hemat biaya, nyaman, dan lebih cepat.

Melalui kerja sama dengan perwakilan industri dan perantara keuangan tradisional, badan pengatur harus merumuskan 'rencana permainan' untuk peraturan DeFi.

"Jadi, perlu berfokus pada kerangka kerja yang fleksibel. Juga harus menyebarkan jaring yang luas untuk memenuhi kemajuan teknologi secara cepat dengan memperhatikan transparansi, tata kelola, dan akuntabilitas,” ujarnya.

Zhalenov menyebutkan pihaknya percaya pada potensi teknologi blockchain dan Kazakhstan serta melihat banyak peluang yang berasal dari sinergi keuangan tradisional dan terdesentralisasi, badan pengatur, dan pasar.

"Kami juga berupaya menciptakan lingkungan peraturan yang sehat dan seimbang untuk mata uang kripto dan aset digital yang memastikan potensi inovatifnya. Pada saat bersamaan, kami ingin melindungi hak konsumen dan menjaga stabilitas keuangan makro. Secara keseluruhan, kami berharap laporan ini akan memberikan kerangka kerja yang berguna dan merangsang kerja kolaboratif badan pengatur dan pasar dalam blockchain dan keuangan terdesentralisasi," ujarnya.

Laporan bersama ini menekankan arti penting dari literasi keuangan dan digital untuk mengurangi risiko. Termasuk juga kebutuhan untuk mengembangkan keahlian badan pengatur dan lembaga penegak hukum untuk membangun kapasitas relevan untuk desain peraturan dan pengawasan lebih lanjut.

CEO dan co-founder Binance Changpeng Zhao dalam sambutannya menyebutkan pihaknya menyadari bahwa Kazakhstan memiliki potensi besar untuk menjadi pusat kripto regional. Inisiatif Digital Tenge CBDC Kazakhstan adalah salah satu yang paling maju dalam hal pengembangan CBDC secara global.

"Binance dengan senang hati membantu implementasi CBDC dengan mempromosikan lingkungan BNB Chain untuk menguji integrasi CBDC. Kami berharap ini dapat membantu menjembatani kesenjangan antara perbankan tradisional dan ekosistem kripto,” ujarnya.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Budianto Hutahaean
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler