BACA JUGA: Rajin Melawat, Koleksi Perhiasan Condi Berlipat
Yakni, tahi keledai yang diabadikan dalam plastik tebal tembus pandang.”Ini sangat sangat istimewa
BACA JUGA: Tim Obama Segera Rilis Konfirmasi
Demi menekuni bisnis baru yang dia yakini lebih menjanjikan, pria 36 tahun itu pun rela meninggalkan profesi lamanya sebagai pemandu wisataBACA JUGA: Pelempar Sepatu Dipaksa Minta Maaf
Bermula dari celetukan seorang teman beberapa tahun lalu, Goldberg kini menjelma menjadi pengusaha cinderamata”Seorang teman dari Kementerian Pariwisata pernah berkata, jika saya ingin kaya, sebaiknya saya menjadikannya (tahi keledai) suvenir bertuliskan Holy Shit from the Holy Land (kotoran suci dari tanah suci),” kisah GoldbergCeletukan itu lantas ditanggapi serius dan diolah menjadi sumber mata pencaharian.
Kini, suvenir istimewa kreasi Goldberg itu dijajakan di Kfar Kedem, salah satu titik pemberhentian turis dalam rangkaian ziarah ke Galilea dekat NazarethPria yang selama enam tahun memandu para peziarah di situs kuno itu juga mendampingi turis dalam melakukan sejumlah ritual di kawasan ituTermasuk, aktivitas berkeledaiDari keledai-keledai di Kfar Kedem itulah Goldberg memproduksi suvenirnya sekarang
Tapi, Goldberg tidak menuliskan kata-kata yang disarankan sang teman dalam cinderamata uniknyaSebagai ganti Holy Shit from the Holy Land, dia mencantumkan ungkapan Yahudi Talmud tentang perdebatan dua rabi yang mempersoalkan kedatangan mesiasBunyi ungkapan itu May I be worthy to sit in the shadow of his donkey’s dung (Semoga saya layak duduk di bayangan kotoran keledai-Nya)
Untuk mengawali bisnis barunya, Goldberg menawarkan sekitar 50 cinderamata tahi keledai di Kfar KedemHarga satuan kado Natal spesial ala Goldberg itu USD 70 (sekitar Rp 765 ribu)Jika penjualan terus meningkat, Goldberg bakal meningkatkan produksinyaMenurut rencana, dia juga bakal menawarkan suvenir kotoran keledai itu lewat situs E-Bay”Belum pernah ada seorang pun di dunia yang punya bisnis seperti ini,” tandasnya. (hep/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pos Baru Israel Makin Belenggu Palestina
Redaktur : Tim Redaksi