Pelempar Sepatu Dipaksa Minta Maaf

Selasa, 23 Desember 2008 – 01:59 WIB
BAGHDAD – Penjara dan rentetan siksaan tak melumerkan keteguhan sikap jurnalis anti-Amerika Muntadar al-ZaidiSepekan pasca insiden pelemparan sepatu terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) George W

BACA JUGA: Pos Baru Israel Makin Belenggu Palestina

Bush, Muntadar al-Zaidi masih harus mendekam di tahanan militer
Beberapa waktu lalu, jurnalis Syiah itu dilaporkan melayangkan permintaan maaf tertulis

BACA JUGA: Raja Bhumibol Lantik Kabinet Abhisit

Tapi, keluarga al-Zaidi menegaskan, permintaan maaf itu dibuat dengan terpaksa


”Surat permintaan maaf itu ditulis setelah dia (Muntadar) disiksa di dalam penjara,” ujar Uday al-Zaidi kepada Associated Press kemarin (22/12)

BACA JUGA: Skandal Blagojevich Seret Orang Dekat Obama

Keterangan itu dia peroleh saat menjenguk Muntadar di tahanan militer Zona Hijau yang dijaga ketat pasukan IraqSelama disekap di dalam penjara yang keamanannya berlapis itu, kata Uday, sang kakak disiksa para penjagaBuktinya, luka di wajah dan tubuh pria 29 tahun itu bertambah

Salah satu bentuk siksaan yang diterima Muntadar di dalam penjara adalah disiram air dinginParahnya, sebelum disiram air dingin dalam jumlah besar, dia ditelanjangi terlebih dahuluJika tidak disiksa, Muntadar tidak akan mungkin menulis surat permintaan maaf tersebut”Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak menyesal telah melakukan semua iniAndai waktu bisa diputar lagi pun, dia akan tetap melemparkan sepatu ke arah Bush,” tandas Uday.

Jika setelah bergumul dengan sejumlah pengawal presiden wajah Muntadar tergores dan matanya lebam, luka bekas siksaan bertambah saat Uday berkunjung Minggu (21/12)”Lukanya tambah parahSelain luka lama di wajah, beberapa gigi Muntadar juga tanggalAda beberapa luka bakar bekas disundut rokok pada bagian telinga,” paparnya seperti dikutip Agence France-Presse kemarin

Terkait luka-luka baru itu, kata Uday, sang kakak bakal segera memasukkan gugatan hukum lewat pengacaranyaNamun, dia tidak bersedia merinci lebih banyak tentang rencana gugatan tersebut”Muntadar sudah mengajukan komplain atas perlakuan tidak menyenangkan sejumlah orang,” kata pengacaranya, Dhiya al-SaadiDia menambahkan, mereka yang menyiksa Muntadar adalah anggota pasukan keamanan PM Nuri al-Maliki.

Pekan lalu, kantor PM Iraq mengaku sudah menerima surat permintaan maaf dari MuntadarDalam suratnya, menurut pejabat kantor PM Iraq, jurnalis anti-Amerika itu memohon pengampunan kepada al-MalikiDia juga minta sekutu Bush itu membebaskannyaTapi, semua itu dibantah keras Uday sambil mengungkapkan bukti baru penyiksaan terhadap sang kakak

Selain itu, pemerintahan al-Maliki juga dianggap telah memalsukan keterangan MuntadarKantor PM Iraq menuliskan dalam keterangannya bahwa Muntadar mengaku disuruh kelompok teroris tertentu untuk melemparkan sepatu ke arah Bush”Dia (Muntadar) mengaku diprovokasi seseorang dan orang tersebut cukup dikenal para pejabat al-Maliki,” tulis kantor PM di situs resminya tanpa menyebut orang yang dimaksud

Dalam keterangan resminya, al-Maliki juga mengatakan bahwa pihaknya akan tetap melindungi jurnalis dalam tugas-tugas peliputan mereka”Pemerintah tetap menjunjung tinggi komitmennya untuk melindungi jurnalis yang sedang bertugas dan menjamin terlaksananya hak-hak sang jurnalis,” papar kantor PM Iraq

Rencananya, Muntadar disidangkan pada 31 Desember mendatang”Fase investigasi sudah selesai dan kini seluruh berkasnya sudah dikirim ke Sidang Kriminal PusatSidang akan dilaksanakan Rabu depan,” terang hakim investigasi Dhiya al-KenaniDengan tuduhan melecehkan kepala negara asing, Muntadar terancam hukuman penjara maksimal 15 tahun. (hep/ami)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Identitas Pencuri Terungkap dari Darah Nyamuk


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler