Bintang Lapangan, Tak Malu Antar Kue Pesanan

Senin, 14 Februari 2011 – 18:50 WIB
Tak semua scorer hebat di NBL Indonesia adalah seorang starterShooting guard Pelita Jaya (PJ) Ary Chandra adalah salah satunya

BACA JUGA: Ternoda Ulah Nakal Lavezzi

Cadangan Andy 'Batam' Poedjakesuma itu bahkan menjadi top scorer tim juara musim perdana NBL tersebut.


Laporan RAGIL UGENG, Jakarta

SUKSES PJ menjadi juara musim reguler tidak lepas dari banyaknya bintang di tim besutan Rastafari Horongbala itu
Batam, Kelly Purwanto, Romy Candra, Ponsianus 'Komink' Indrawan, dan bintang baru Dimas Aryo Dewanto, menjadi jaminan kekuatan PJ

BACA JUGA: Jelang Kongres, PSSI Bawa Klub-klub ke Eropa

Pemain-pemain itu adalah salah seorang yang terbaik di tanah air pada posisi masing-masing.

Namun, bukan lima pemain itu saja yang memegang peranan kunci sukses
Barisan cadangan juga memiliki peran yang sangat besar

BACA JUGA: Tunda ke Vatikan karena Liga Champions

Bahkan, meratanya kualitas starter dengan pemain cadangan menjadi kelebihan tersendiri PJ dibandingkan para pesaing.

Salah satu bukti kehebatan cadangan PJ adalah Ary ChandraDia benar-benar layak disebut supersubBerangkat sebagai pemain pengganti Batam, dia mampu menjadi top scorer PJ dengan 379 poinDia unggul 131 poin dari Dimas yang jadi scorer kedua PJ.

Selain itu, Ary juga mampu memecahkan rekor poin tertinggi dalam satu pertandinganDalam laga pemungkas melawan Bimasakti kemarin, dia membukukan 42 poinItu memecahkan rekor sebelumnya yang dibukukan Oki Wira Sanjaya (Aspac) pada seri keempat di Bali lalu.

"Saya sebenarnya tergantung BatamBiasanya kalau Batam cedera saya baru jadi starterKalau Batam fit, ya jadi cadanganBatam dulu yang maen," terang Ary.

Menjadi cadangan tidak pernah merisaukan AryDia juga tidak merasa hanya sebagai pelengkapSiapa yang berhak menjadi starter menurut dia sangat tergantung pada strategi yang dipilih pelatihJadi dia tidak merasa menjadi pemain yang skill-nya lebih jelek dengan menjadi cadanganToh, dia menilai penonton akan memberikan apresiasi tidak berdasarkan starter atau tidak seorang pemain.

Putra pasangan Dirgahaju Chandra dan Agnes Tjhin menyatakan tidak memiliki resep khusus untuk menjadi shooter yang handalDia juga tidak melakukan latihan ekstra di luar jadwal yang disusun PJ.

"Hampir setiap hari PJ kan latihanKalau harus nambah latihan sendiri tidak ada waktunya," ujar Ary"Prinsipnya main santaiNggak usah terbebani ketika bertanding," tandasnya.

Kehebatan Ary sebenarnya menurun dari sang mama yang merupakan mantan pemain basket timnas pada era 1960-1970an silamSang mama juga yang terus mendorongnya untuk terus meningkatkan performa.

"Kalau mama nonton saya maen, setelah itu kami pasti sharing tentang permainan sayaMama pasti ngasih masukan," ungkap pemain kelahiran 10 November 1984 tersebut.

Agnes Tjhin menjadi sosok mama yang istimewa di mata ArySetelah papanya meninggal pada 2010, Ary makin dekat dengan sang mamaBahkan, dia tidak segan untuk membantu mamanya membuat kue pesenan.

Agnes Tjhin memang membuka usaha pesanan kue kecil-kecilanBukan kue yang mahal, melainkan yang murah dan merakyatDi antaranya adalah arem-aremKue-kue tersebut biasanya dipesan kantor atau tetangga di sekitar tempat tinggal mereka.

Kalau sudah membantu mamanya, Ary seolah meninggalkan statusnya sebagai bintang liga profesional paling bergengsi di tanah airDia tidak segan untuk mengantarkan kue pesanan ke pelanggan.

"Ketika di lapangan, saya memang pemain basketKetika di masyarakat, ya saya orang biasa jugaJadi, kenapa mesti malu," imbuh Ary.

Bisnis kue kecil-kecilan itu memang menjadi mata pencaharian AgnesSelain itu, Ary juga selalu menyisihkan sebagian gajinya di PJ untuk membantu mamanya"Bisa menyisihkan uang untuk mama sangat membahagiakan sayaKe depan, saya ingin mama benar-benar tidak bekerja agar bisa menikmati hari tuanya," tekad Ary(*/ang)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Timnas U-23 Tak Lengkap di Palembang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler