Binwas di Merauke, Kepala BSKDN: Hasil Inovasi Terbesar adalah Kepercayaan Masyarakat

Jumat, 16 Juni 2023 – 00:02 WIB
Kepala BSKDN Kemendagri Yusharto Huntoyuno di acara Focus Group Discussion (FGD) Pembinaan Inovasi Daerah Pada Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan, Kamis (15/6). Foto: Humas BSKDN

jpnn.com - MERAUKE - Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri Kementerian Dalam Negeri (BSKDN Kemendagri) melakukan pembinaan dan pengawasan (Binwas) terhadap Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan.

Kegiatan Binwas tersebut dilakukan untuk meningkatkan inovasi daerah di wilayah Merauke.

BACA JUGA: Kepala BSKDN: Ada Aplikasi Puja Indah, Replikasi Inovasi Daerah Harus Lebih Cepat

Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo menekankan kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Merauke bahwa hasil terbesar inovasi adalah kepercayaan masyarakat.

Pasalnya, inovasi akan mempermudah masyarakat dalam mengakses berbagai layanan dasar seperti pendidikan, kesehatan, hingga pemberdayaan ekonomi.

BACA JUGA: Pelaporan Data Inovasi Daerah untuk IGA 2023 Resmi Dibuka, Ini Penjelasan Kepala BSKDN

"Inovasi itu punya ciri khas bisa menghasilkan sesuatu, kalau pemerintah daerahnya dapat mengelola dengan baik. Kompensasi terbesarnya itu adalah kepercayaan masyarakat. Di mana layanan dasar masyarakat semakin baik, maka kepercayaan masyarakat juga akan meningkat," ujar Yusharto dalam sambutannya di acara Focus Group Discussion (FGD) Pembinaan Inovasi Daerah Pada Kabupaten Merauke Provinsi Papua Selatan di Merauke pada Kamis (15/6).

Yusharto Huntoyungo mengatakan, meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan berdampak pada kondisi sosial yang semakin kondusif.

BACA JUGA: Kepala BSKDN Mendorong Pemda Tingkatkan PAD agar Kesejahteraan Masyarakat Terus Membaik

Tidak hanya itu, kepercayaan masyarakat yang meningkat juga dapat memengaruhi penyelenggaraan pembangunan di daerah menjadi lebih baik. Dengan begitu, kata dia, kesejahteraan masyarakat dapat lebih mudah untuk diwujudkan.

"Inovasi itu perlu dikembangkan dengan terus bersinergi, kalau sudah ada satu dinas yang sudah lahirkan inovasi, kita harus tanya outputnya apa saja yang dihasilkan dinas yang bersangkutan? Output ini akan menjadi input untuk dinas yang lain dan ini akan terus meningkatkan inovasi di daerah yang bersangkutan," terang Yusharto.

Guna memperkuat ekosistem inovasi daerah di wilayah Merauke, Yusharto meminta kepada Pemkab Merauke agar terus menggali berbagai potensi yang dimiliki daerahnya.

Di sisi lain, dirinya juga mengimbau Pemkab Merauke agar lebih cepat dalam mengenali masalah yang dihadapinya, seperti persoalan inflasi. Menurutnya, lebih cepat mengenali masalah akan lebih cepat juga menyelesaikannya.

"Kita harus mengenali musuh besar yang kita hadapi bersama, yang terutama masalah inflasi. Kita bisa menerapkan inovasi 3K untuk menurunkan inflasi seperti halnya yang dilakukan Nusa Tenggara Timur yakni Kebun, Kandang, Kolam (berkebun, beternak, budidaya) di rumah masing-masing," ujarnya.

Bukan hanya masalah inflasi, Yusharto juga mengatakan kemiskinan ekstrem masih harus mendapatkan perhatian khusus karena masih menjadi masalah yang banyak dihadapi daerah di wilayah Papua termasuk Kabupaten Merauke.

Sementara itu, berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2022 tentang Penghapusan Kemiskinan Ekstrem, jajaran pemerintah pusat maupun daerah diminta melakukan sinkronisasi dan verifikasi data kemiskinan ekstrem untuk penanganan yang lebih intens dan tepat sasaran.

"Lagi-lagi koordinasi antar OPD juga diperlukan, supaya dalam pengembangan inovasi untuk penanganan beragam masalah di daerah ini tidak jalan sendiri-sendiri," pungkas Yusharto Huntoyungo. (sam/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler