jpnn.com, BANDUNG - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno melepas ekspor produk vaksin Bio Farma akhir Oktober lalu.
Direktur Utama Bio Farma M. Rahman Roestan mengatakan, pihaknya sudah lama mengekspor produk vaksin.
BACA JUGA: Masuk Sekolah, Siap-Siap Vaksin Lagi
"Kami memulai ekspor perdana pada 1998, satu tahun setelah produk vaksin kami mendapat pra-kualifikasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO)," tutur Rahman.
Adapun produk vaksin tersebut dikirim ke empat negara tujuan ekspor. Tiga di antaranya adalah finished product vaksin Polio (bOPV-20 dosis) ke Pakistan dan ke Turkey, serta vaksin Difteri Tetanus Pertusis (DTP) 10 dosis ke Honduras, Amerika Tengah.
BACA JUGA: Bio Farma Punya Dirut Baru
"Selain itu kami juga ada pengiriman bulk (bahan setengah jadi atau intermediate product) Polio ke India," jelasnya.
“Jadi, total nilai ekspor vaksin yang dilepas sebesar USD 5,18 juta atau sekitar Rp 75 miliar yang diekspor terdiri dari 50 juta dosis bulk polio ke India sedangkan ke Pakistan, Turkey dan Honduras sekitar sebanyak 1 juta vial vaksin bOPV-20 dosis dan 10 dosis," ungkap Rahman.
BACA JUGA: Fakultas Kedokteran UI Siap Bantu Pemerintah Perangi Difteri
Dengan menambah jumlah market di negara-negara benua Asia dan Afrika sampai dengan 2018, produk vaksin Bio Farma sudah digunakan di lebih dari 140 negara.(chi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kehalalan Vaksin Diragukan, Ini Usul ILUNI UI ke Pemerintah
Redaktur & Reporter : Yessy