Bio Farma: Vaksin yang Sedang Diupayakan Pertama Datang dari Sinopharm

Selasa, 27 April 2021 – 15:39 WIB
PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan mengupayakan ketersediaan pasokan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi mandiri. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PT Bio Farma (Persero) menyatakan akan mengupayakan ketersediaan pasokan vaksin untuk program Vaksinasi Gotong Royong atau vaksinasi mandiri.

Sekretaris Perusahaan Bio Farma sekaligus Juru Bicara Vaksin Bambang Heriyanto mengatakan pihaknya akan terus melakukan upaya terbaik untuk mendatangkan vaksin Covid-19 sesegera mungkin.

BACA JUGA: Dituding Mati-matian Bela Vaksin Nusantara, Dahlan Iskan: Apa Salahnya?

"Kedatangan vaksin untuk (Vaksinasi) Gotong Royong masih dinamis," katanya di Jakarta, Selasa (27/4).

Menurut Bambang, jika tak berhasil didatangkan pada akhir April ini, maka vaksin diharapkan bisa datang pada Mei mendatang.

BACA JUGA: Terima 3 Juta Dosis Vaksin, Menlu Ungkap Adanya Rebutan Antarnegara

"Vaksin yang sedang diupayakan pertama ialah dari Sinopharm," katanya.

Sebelumnya, dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI awal April lalu, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengungkapkan pihaknya sudah mendapatkan komitmen sekitar 35 juta vaksin untuk program vaksinasi mandiri atau gotong royong dari tiga merek vaksin Covid-19.

Tiga merek vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi gotong royong, yakni Sinopharm, CanSino, dan Sputnik V.

Honesti memaparkan Sinopharm akan mengirimkan vaksin sebanyak 15 juta dosis secara bertahap.

"Pada minggu keempat April ini dijadwalkan kita akan mendapatkan vaksin Sinopharm sebanyak 500 ribu dosis vaksin," paparnya.

Untuk vaksin merek Sputnik V, Honesti menyampaikan, rencananya akan datang sekitar 20 juta dosis vaksin asal Rusia itu ke Indonesia.

"Akan dimulai pengiriman secepatnya setelah emergency use authorization (EUA) vaksin Sputnik V dari Badan POM keluar," ucapnya.

Sedangkan untuk vaksin CanSino, Honesti mengatakan, saat ini masih dalam proses dan sudah ada komitmen sebanyak lima juta dosis vaksin.

Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Kepala BPOM RI Penny K Lukito mengatakan vaksin Sinopharm yang didaftarkan oleh PT Kimia Farma, sampai saat ini masih proses evaluasi. Sinopharm merupakan vaksin produksi Beijing-Bio Institute Biological Products.Co., LtD, Tiongkok.

Sedangkan vaksin Sputnik V produksi Generium Joint Stock Company, Rusia, telah didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala dan masih menunggu tambahan data efikasi, keamanan dan mutu.

"Estimasi Emergency Use Authorization (EUA)-nya, apabila semua hal, baik teknis dan nonteknis berjalan dengan baik, ialah Mei 2021," katanya. (antara/jpnn) 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler