Terima 3 Juta Dosis Vaksin, Menlu Ungkap Adanya Rebutan Antarnegara

Senin, 26 April 2021 – 21:38 WIB
Vaksin buatan AstraZeneca. Foto: Reuters/Peter Cziborra

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah kembali menerima sebanyak 3,852 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca dari Covax Facility pada Senin (26/4).

Kedatangan vaksin ini merupakan tahap kesembilan kedatangan vaksin sejak 6 Desember 2020.

Vaksin tersebut dibawa dengan Pesawat Emirates dan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang sekitar pukul 18.26 WIB.

"Alhamdulillah dengan mengucap puji syukur kepada Allah pada malam hari ini Indonesia menerima batch kedua vaksin dari jalur multilateral," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangannya di lokasi kedatangan vaksin.

Sebelumnya, pengiriman tahap pertama vaksin multilateral dari Covax Facility telah diterima Indonesia pada 8 Maret 2021. Vaksin yang diterima sebanyak 1,1 juta dosis.

"Indonesia duduk sebagai salah satu co-chairs dalam Covax AMC Engagement Group. Kami prihatin menyaksikan terjadinya gelombang baru di banyak negara dunia serta ditemukannya varian-varian baru di beberapa negara," jelas Retno.

Menurut Retno, pemerintah melihat kebutuhan dunia akan vaksin semakin meningkat.

BACA JUGA: Jokowi - Xi Jinping Berdiskusi, Stok Vaksin Indonesia Bertambah, Alhamdulillah

Di samping itu, terjadinya perlambatan pengiriman vaksin di seluruh dunia sehingga mengharuskan pemerintah Indonesia bekerja lebih keras agar ketersediaan vaksin yang aman bagi rakyat Indonesia dapat tercukupi.

"Kami terus berupaya agar program vaksinasi nasional dapat terus berjalan. Siang dan malam, kami terus melakukan diplomasi agar kebutuhan vaksin kami tercukupi," tuturnya.

Untuk diketahui, vaksin AstraZeneca telah masuk ke dalam emergency use listing (EUL) atau daftar penggunaan darurat WHO sejak 15 Februari 2021.

Terdaftarnya vaksin tersebut di EUL WHO memungkinkan penggunaan darurat dan distribusi global melalui Covax.

EUL WHO itu melibatkan penilaian yang ketat terhadap data uji klinis fase II dan fase III akhir serta data-data lainnya yang substansial untuk memastikan keamanan, kualitas, dan kemanjuran vaksin. (tan/jpnn)

BACA JUGA: Taqy Malik: Jejak Digital Kejam, Gak ada Ampun Buat Ente!

BACA JUGA: Pemerintah: Virus Covid-19 Mutasi India Telah Masuk ke Indonesia

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Kesempatan Emas Bagi Putra Putri Papua dan Maluku untuk Menjadi ASN


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler