jpnn.com - Saat ini semakin banyak orang yang mengeluhkan tentang berat badan, banyak cara yang telah mereka lakukan untuk menurunkan bobot tubuhnya.
Di antaranya dengan melakukan diet tanpa mengonsumsi karbohidrat, berolah raga secara teratur hingga melakukan senam pernapasan atau yang biasa kita kenal dengan yoga.
BACA JUGA: Otak Bisa Menyabotase Penurunan Berat Badan?
Namun, bagi Anda yang merasa belum mendapatkan hasil yang maksimal, mungkin perlu mencoba dengan minum bir.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bir bisa membantu mencegah batu ginjal, menguatkan tulang dan membantu sistem pencernaan Anda.
BACA JUGA: Ya Ampun, Presenter TV Melepas Hijab Lantas Minum Bir
Kini, para ilmuwan telah menemukan keuntungan kesehatan lain dalam minuman ini.
Senyawa yang disebut xanthohumol, flavonoid yang secara alami ditemukan di bir, bisa menjadi keuntungan untuk membantu menurunkan berat badan dan bisa membantu ilmuwan menciptakan pendekatan baru untuk mengatasi obesitas.
BACA JUGA: Yuk Coba, Tips Alami Menurunkan Berat Badan 10 Kg
Tes juga menunjukkan xanthohumol bisa menurunkan kadar kolesterol dan gula darah.
"Tidak, minum bir memang tidak akan membantu menurunkan berat badan. Satu pint IPA berisi hanya 0,0757 mg xanthohumol," kata penulis utama studi, Cristobal Miranda, seperti dilansir laman Mensjournal, Rabu (9/8).
Untuk memperoleh manfaat xanthohumol dari bir, Anda harus melakukan yang tidak mungkin dan minum 3.500 liter bir per hari.
Tapi, Miranda mengatakan, ke depannya, jumlah xanthohumol terkonsentrasi ini bisa dimasukkan ke dalam suplemen dan diminum sekali sehari.
Suplemen ini bisa menjadi pengobatan murah dan efektif untuk sindrom metabolik, faktor yang meningkatkan risiko penyakit jantung, diabetes, stroke dan masalah kesehatan lainnya.
Sekitar satu dari tiga orang Amerika menderita sindrom metabolik, menurut American Heart Association, jadi hal ini bisa menjadi inovasi yang perlu disambut baik.
"Studi tentang manfaat kesehatan xanthohumol sejauh ini telah dilakukan pada hewan laboratorium dan dalam kultur sel," jelas Miranda.
Hasil penelitian menunjukkan senyawa tersebut berpotensi mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe-2.
Sebelum mengetahui keamanan dan keampuhannya yang sebenarnya untuk memerangi obesitas dan lebih banyak lagi, penelitian harus dilakukan pada manusia terlebih dahulu.
Untuk penelitian ini, tikus percobaan diberi makan makanan tinggi lemak dan diberi berbagai tingkat xanthohumol.
Tikus yang diberi dosis tertinggi xanthohumol mampu menurunkan LDL atau kolesterol jahat mereka sebesar 80 persen dan kadar insulin sebesar 42 persen. Tingkat IL-6 mereka, sebuah biomarker peradangan, berkurang hingga 78 persen.
Hewan lab semuanya diberi makan makanan dalam jumlah yang sama menyebabkan mereka bertambah berat. Tapi kenaikan berat badan 22 persen lebih sedikit pada tikus yang menerima xanthohumol dalam makanan mereka.
Periset memang telah lama tertarik pada manfaat kesehatan flavonoid, mengeksplorasi senyawa yang ditemukan pada teh, bawang putih, coklat, apel, blueberry dan makanan lainnya.
Miranda mengatakan xanthohumol yang ditemukan di bir ini unik karena potensinya untuk mengatasi begitu banyak masalah kesehatan.(fny/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Coba deh 8 Tips Ampuh Menekan Nafsu Makan
Redaktur : Yessy
Reporter : Fany