jpnn.com, JAKARTA - PT Biro Klasifikasi Indonesia (BKI) sebagai Lead Holding BUMN Jasa Survei, IDSurvey memberikan bantuan Sosial Sembako untuk siswa/siswi Penyandang Disabilitas di Wilayah Jakarta Utara, pada 15 Juli 2024 dan 16 Juli 2024 dengan berkolaborasi Bersama Indonesian Disability Institute (INDISI) & Badan Amil Zakat Nasional.
BKI mengunjungi SLB Mawar Putih Tanjung Priok, Rumah Autis Tanjung Priok, dan di SLBN 9 Jakarta Utara.
BACA JUGA: Dukung Industri Kendaraan Listrik di Indonesia, BKI & IBC Jalin MoU
Adapun masing-masing 200 paket sembako yang telah dibagikan khususnya di SLBN 9 Jakarta Utara, didampingi oleh Dahliani Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SLBN 9.
"Bantuan ini disalurkan untuk anak–anak penyandang disabilitas di wilayah Jakarta Utara," seru Kepala Unit TJSL Arif Bijaksana Prawira Negara.
BACA JUGA: BTN Raih Penghargaan Risk Champion Award 2024 di Thailand
Diharapkan dengan adanya bantuan sosial sembako dapat memberikan dampak positif dan bermanfaat bagi perkembangan kesejahteraan para penyandang disabiltas.
“Bantuan sembako ini merupakan salah satu bentuk kepedulian perusahan/BKI kepada masyarakat yang membutuhkan terutama di lingkungan sekitar kantor BKI. Semoga bantuan ini dapat membantu mencukupi pangan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan hidup. BKI terus berkomitmen untuk selalu hadir untuk membantu masyarakat melalui program-progran yang dapat memberikan kebermanfataan bagi masyarakat," bebernya.
BACA JUGA: Srikandi Pegadaian Diharapkan Bisa Berkontribusi Meningkatkan Kinerja Perusahaan
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir meminta agar Perusahaan BUMN terus berkontrubusi membantu masyarakat dalam memberikan bantuan sosial.
"Makanya kami fokus di dua hal, yaitu tentu mengenai isu kesehatan dan tentu isu lingkungan. Lebih spesifik lagi, mother dan child healthness, mental health, dan tentu lingkungan," kata Erick.
Erick menitip pesan agar para karyawan dapat bekerja dengan hati dan pikiran. Dengan begitu setiap bantuan sosial yang diberikan bisa memberikan dampak yang besar untuk masyarakat.
"Perlu melihat seperti apa sih yang bisa lebih efisien dan efektif untuk melakukan sebuah kegiatan sosial yang baik dan ada tolak ukurnya yang baik dan juga dirasakan komunitas yang lebih besar lagi," serunya.(chi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada