Bisa Jadi Penyadap Jokowi dari PDIP Sendiri

Pengamat Kaitkan Penyadapan dengan Konflik Internal soal Pencapresan

Sabtu, 22 Februari 2014 – 20:20 WIB
Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (22/2). Foto: Ricardo/JPNN.Com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Charta Politika, Yunarto Wijaya tidak yakin PDI Perjuangan berani melakukan kebohongan terkait kasus penyadapan di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Sebab jika ternyata kabar Jokowi disadap itu hanya trik politik PDIP, maka risiko yang bakal ditanggung partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu sangat besar.

"Saya tidak terlalu yakinlah, Jokowi terlibat dalam sebuah konspirasi dengan Tjahjo Kumolo (Sekjen PDIP, red) dan partai lalu bersama-sama melakukan kebohongan publik. Saya tidak yakin karena risikonya terlalu besar," kata Yunarto usai sebuah diskusi di Cikini, Jakarta, Sabtu (22/2).

BACA JUGA: Edhie: Jaga Kedaulatan Bangsa Bukan dengan Tembok

Menurutnya, penyadapan di rumah dinas Jokowi itu belum tentu dilakukan oleh lawan politik PDIP. Sebab, katanya, bisa saja penyadapan justru dari internal PDIP.

"Saat ini kemungkinannya sangat banyak, belum tentu lawan politik PDIP. Apakah kita tidak pernah berfikir PDIP pun sedang terjadi konflik internal soal pencapresan?” ulasnya.

BACA JUGA: Tegaskan Penentu Kuota Kuota Honorer K2 Bukan Daerah

Sebelumnya, Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo mengungkapkan bahwa ada alat sadap ditemukan di ruangan tamu, ruang makan dan kamar tidur  Jokowi. Alat sadap itu ditemukan setelah PDIP melakukan operasi penyisiran di rumah dinas Gubernur DKI.(gil/jpnn)

 

BACA JUGA: Jatah 3.000 Dokter CPNS Tanpa Tes, Baru Terisi 1.000

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kader Demokrat Anggap Jokowi Disadap Hanya Pengalih Isu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler