jpnn.com - CILACAP - Keluarga para terpidana mati yang akan dieksekusi, Jumat (16/1) kemarin diberikan kesempatan mengujungi kerabatnya yang berada di Lapas Besi Nusakambangan.
Selain ayah dari terpidana mati, Rani Andriani (38), para keluarga empat terpidana mati lainya yang merupakan WNA, datang bersama Kedubes masing masing.
BACA JUGA: Jelang Ditembak Mati, Raja Ekstasi Titip Pesan untuk Jokowi
Salah satunya, istri terpidana mati Ang Kim Soei, Giose Tjien Dei. Ia didampingi petugas dari Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia.
Giose yang menggunakan baju batik itu tiba di Dermaga Wijayapura, dengan menumpang mobil Toyota Fortuner warna putih yang diikuti sebuah mobil Honda Jazz warna putih.
BACA JUGA: Upaya Pengangkatan Badan Pesawat, Penyelam Terseret Arus
Tidak hanya keluarga, enam orang yang pernah menjadi pasien Ang Kim Soei didampingi Pendeta Titus A.S juga berniat datang ke Lapas Besi Nusakambangan.
Namun, petugas Pos Penjagaan Dermaga Wijayapura melarang mereka menyeberang ke Pulau Nusakambangan karena Mr. Kim telah menjalani masa isolasi menjelang pelaksanaan eksekusi mati. Hanya pihak keluarga terpidana mati yang diijinkan menyebrang ke Pulau Nusakambangan.
BACA JUGA: Plt Kapolri Senang jika Komjen Budi Mengundurkan Diri
Salah seorang pasien,Jeni Noviana, berniat menyampaikan simpati kepada terpidana mati itu. Pasalnya, selama menjalani masa pidana di Lapas Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Ang Kim Soei melayani pengobatan herbal dan boleh menerima pasien dari luar.
Berbagai penyakit yang diobati banyak yang sembuh. Oleh karena itu, sebagian pasien ingin membesuk terpidana mati tersebut untuk mengucapkan terima kasih karena yang bersangkutan telah banyak menolong.
"Kami prihatin sekali, sangat sedih ketika mendengar Mr. Kim akan dieksekusi. Harapan kami kalau bisa diubah menjadi seumur hidup, jangan hukuman mati," ujarnya. (adi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Minta Abu Jenazah Diserahkan ke Istri, Rani Ingin di Samping Makam Ibunya
Redaktur : Tim Redaksi