jpnn.com, JAKARTA - Tidak hanya menyeleksi penyedia layanan katering jamaah haji di Arab Saudi, Kemenag juga memulai seleksi penyedia akomodasi (hotel atau pemondokan) untuk wilayah Makkah. Total ada 177 hotel yang lolos seleksi administrasi.
Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Kemenag Sri Ilham Lubis menuturkan, semula ada 195 hotel yang mendaftar untuk penyedia akomodasi jamaah haji di Makkah. Kemudian dari jumlah tersebut, hanya ada 177 hotel yang lolos seleksi administrasi.
BACA JUGA: 34 Titik Lokasi Perekaman Biometrik Visa Haji, Dimulai 11 Maret
Sri mengatakan, total kebutuhan hotel jamaah haji di Makkah sebanyak 210.697 kapasitas atau orang. Sementara itu, dari 177 hotel yang lolos seleksi administrasi, bisa menyiapkan kamar untuk 223.875 jamaah.
’’Sebagian besar yang lolos berkas administrasi adalah hotel yang telah disewa tahun lalu. Dan dinilai berkinerja baik,’’ katanya.
BACA JUGA: Hari ini, Pendaftaran PPPK Kemenag Tahap Satu Kembali Dibuka
BACA JUGA: 298 Perusahaan Katering Arab Saudi Daftar Penyedia Konsumsi Jemaah Haji Indonesia
Catatan Kemenag menyebutkan, ada 124 hotel berstatus repeat order. Kemudian hotel hasil pencarian baru ada 37 hotel dan 16 hotel bersifat sewa tahun jamak (multiyears). Tahap berikutnya setelah seleksi administrasi adalah negosiasi harga. Saat ini sudah ada 51 hotel yang menyampaikan tawaran ke Kemenag. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 hotel sudah sepakat.
BACA JUGA: 298 Perusahaan Katering Arab Saudi Daftar Penyedia Konsumsi Jemaah Haji Indonesia
Pengamat haji dari UIN Syarif Hidayatullah Dadi Darmadi menuturkan, tidak ada salahnya hotel yang tahun lalu menunjukkan performa bagus disewa kembali tahun ini. Dia berharap Kemenag konsisten dengan kriteria-kriteria hotel bagi para jamaah haji.
Dia menuturkan, Kemenag harus transparan menetapkan pengelola hotel. Tidak boleh ada unsur kedekatan antara pengelola hotel dengan oknum pemerintah. Selain itu, kondisi hotel, fungsi perlengkapan pendukung selama jamaah tinggal, dan jarak dengan Masjidilharam harus jadi perhatian utama.
Dadi juga menuturkan, Kemenag mengawasi kepatuhan pengelola hotel terhadap kontrak kerja. Jangan sampai ketika jamaah datang, hotel malah belum siap.
BACA JUGA: Calon Jemaah Haji Tunggu Kepastian Biaya Pelunasan
’’Misalnya butuh 100 kamar, ternyata yang siap baru 50 kamar,’’ katanya. Akibatnya, sebagian jamaah harus menunggu di lobi hotel sampai seluruh kamar siap.
Dia menyambut baik jumlah hotel yang sudah lolos seleksi administrasi melebihi kebutuhan. Sehingga Kemenag bisa memilih hotel yang terbaik. Dia berharap keluhan-keluhan teknis seperti lift mati, toilet mampet, dan sejenisnya tidak terjadi pada musim haji tahun ini. (wan/oni)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Mulai Tahun Ini, Pelunasan Biaya Haji Lewat NonTeller
Redaktur & Reporter : Soetomo