jpnn.com, LEBAK - Pengamat politik Harits Hijrah Wicaksana menyampaikan analisis soal kandidat pasangan calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) di Pilpres 2024.
Salah satu pasangan yang disebut ketua Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP) Setia Budhi Rangkasbitung itu ialah Prabowo Subianto - Puan Maharani.
BACA JUGA: Peluang Ganjar Diusung PDIP, Hasto Kristiyanto: Keputusan di Tangan Ibu Megawati SoekarnoputriÂ
"Bisa saja pasangan Prabowo - Puan dimajukan pada Pilpres 2024 itu," kata Harits di Lebak, Banten, Minggu (11/4).
BACA JUGA: Rachman Thaha Sentil Oknum Komisaris Pelni soal Larangan Ceramah, Kalimatnya Tajam
Dia memandang komunikasi politik antara PDIP dan Gerindra sejauh ini berjalan mulus, sehingga duet Prabowo - Puan bisa saja terjadi.
Terlebih lagi kedua partai besar itu punya sejarah mengusung pasangan Megawati - Prabowo pada Pilpres 2009.
BACA JUGA: Wanita Cantik yang Sangat Dicari Polresta Mataram Itu Tertangkap, Begini Ceritanya
Ketika itu, Pilpres juga diikuti pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) - Boediono, dan Jusuf Kalla-Wiranto.
Namun, Pilpres 2009 itu dimenangkan oleh SBY-Boediono.
"Namanya politik, bisa saja Prabowo disandingkan dengan Puan pada Pilpres 2024," kata Dosen Untirta Serang itu.
Harits menyebut partai pimpinan Megawati Soekarnoputri memiliki keuntungan dengan Presidential Threshold 20 persen dan bisa mengusung Capres sendiri.
Walakin, bila Puan dipaksakan maju pada Pilpres 2024, itu belum bisa membantu kemenangan karena rating Puan masih di bawah Ganjar Pranowo.
Sebab, hasil Lembaga Survei Indonesia (LSI) menempatkan rating Ganjar Pranowo di posisi atas bersama Prabowo, Anies Baswedan, Sandiaga Uno dan Ridwan Kamil.
"Saya kira konstelasi politik itu dinamis dan bisa saja Megawati mengusung kader terbaiknya, Pak Ganjar Pranowo," kata Harits. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam