jpnn.com - GRESIK - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan produksi smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Manyar, Gresik, Jawa Timur pada Senin (22/9/2024).
Operasional fasilitas peleburan itu diharapkan akan mendatangkan pendapatan negara sebesar Rp 80 triliun.
BACA JUGA: MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
Mengawali sambutan pada peresmian itu, Jokowi mengatakan pekerjaan paling melelahkan selama dirinya menjabat presiden ialah mengajak perusahaan pertambangan membangun smelter.
Jokowi mengenang pemerintahannya mulai 2014 terlibat negosiasi dengan bos Freeport-McMorran Richadr C. Adkerson.
BACA JUGA: Sesuai Rencana, Smelter Freeport Gresik Beroperasi Juni 2024
Namun, kesepakatan soal pembangunan smelter baru tercapai pada 2017.
“Saya dengan Pak Richard sepakat membangun smelter di Gresik ini, itu pun (negosiasinya) sangat alot,” ujar Jokowi.
BACA JUGA: Freeport Indonesia Masih Mendiskusikan Perpanjangan IUPK dan Smelter Fakfak
Proses negosiasi yang alot itu terkait dengan biaya yang harus dikeluarkan PTFI untuk membangun smelter. Investasinya mencapai Rp 56 triliun.
“Itu bukan uang kecil, itu gede banget sehingga perusahaan harus berhitung apa keuntungan membangun smelter ini,” ucap Jokowi.
Pada 2018, lahan seluas 104 hektare untuk smelter pun disiapkan.
Lokasinya di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) di Kecamatan Manyar, Gresik.
Selanjutnya, Jokowi melakukan groundbreaking konstruksi smelter itu pada Februari 2021.
“Setelah 30 bulan (proses pembangunan), alhamdulillah bisa kita resmikan,” kata Jokowi.
Presiden ke-7 RI itu mengaku sudah membuat estimasi tentang pendapatan negara dari smelter PTFI yang beroperasi penuh.
Total jenderal pemasukan untuk pemerintah pusat dan pemda dari smelter yang beroperasi dengan kapasitas menyeluruh itu bisa mencapain Rp 80 triliun.
Angka itu merupakan akumulasi dari dividen, royalti, pajak, hingga bea ekspor.
“Ini angka yang sangat besar,” imbuhnya.
Jika sampai ada enam perusahaan pertambangan membangun smelter di Indonesia, kata Jokowi, penerimaan negara akan terus meningkat.
Sebab, tidak ada lagi bahan mentah dari tambang yang diekspor.
“Pembangunan smelter PT Freeport Indonesia ini usaha kita mengolah sumber daya alam sendiri. Ini akan menyerap sumber daya manusia besar. Ini adalah hilirisasi,” katanya.
Oleh karena itu, Jokowi mengharapkan smelter milik PTFI itu juga melahirkan usaha dan industri turunan di sekitarnya.
Misalnya, saat ini sudah perusahaan foil tembaga yang menyerap produk PTFI.
“Diharapkan menyusul pabrik kabel dan semikonduktor,” katanya.
Akhirulkalam, Jokowi meresmikan smelter itu dengan didampingi Menteri ESDM Bahlil LAhadalia, Menteri BUMN Erick Thohir, MEnteri Invstasi Rosan P Roslani, Presiden PTFI Tony Wenas, dan mantan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah.
“Bismillah saya resmikan smelter PT Freeport Indonesia di Kabupatn Gresik,” ujar Jokowi.
Adapun Tony Wenas saat menyampaikan pengantar sebelum peresmian tersebut mengatakan fasilitas baru PTFI itu merupakan single line smelter atau jalur tunggal peleburan terbesar di dunia.
“Dari tambang tembaga terbesar dunia di Papua, dimurnikan di smelter single line tembaga terbesar di dunia, proses dari hulu sampai hilir terbesar di dunia,” katanya.
Menurut Tony, katoda tembaga yang dihasilkan di smelter PTFI juga bisa memenuhi kebutuhan pembangunan pembangkit listrik untuk energi terbarukan.
Misalnya, untuk pembangkit listrik tenaga surya atau PLTS berkapasitas 200 gigawatt.
“Kalau untuk bayu (pembangkit listrik tenaga angin) sampai 600 gigawatt, kalau air (PLTA) bisa 800 gigawatt per tahun,” kata Tony. (jpnn.com)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : JPNN.com