Budaya mentato atau merajah tubuh semakin populer di kalangan generasi muda Australia. Pengacara urusan konsumen, Choice mengatakan 29 persen wanita dan 22 persen pria  berusia 20 tahunan memiliki tato. Namun disisi lain, bisnis penghapusan tato juga turut berkembang pesat. 


Sarah Chatburn sedang menghapus tato salah seorang pelanggannya.

BACA JUGA: Tunarungu di Australia Sulit Akses Bioskop

 Sarah Chatburn, merupakan perawat terdaftar dan Direktur Penghapusan Tato Newcastle, mengatakan alasan utama kliennya melakukan penghapusan tato adalah karena hubungan mereka berakhir dan melahirkan. "Mereka sangat ingin sekali menghapus tato nama mantan pasangannya, tapi yang saya perhatikan adalah keinginan itu lebih didorong oleh perubahan gaya hidup dan prioritas," kata Sarah Chatburn. Antara tahun 2010 dan 2015 industri penghapusan tato tumbuh sebesar 3.9 persen menurut data riset IBISWorld. Chatburn mengaku beberapa pelanggannya melihat tato sebagai pengingat akan masa lalu mereka yang hendak mereka singkirkan. "Banyak dari ayah baru tidak merasa nyaman memiliki tato ditubuhnya karena mereka tidak ingin anak-anak mereka kelak terpengaruh oleh tato itu," katanya. Chatburn mengatakan banyak tato yang dihapusnya adalah tato dengan motif tribal atau suku yang dipopulerkan oleh bos media Lachlan Murdoch ketika dia menunjukan foto dirinya bersama isterinya, seorang presenter TV Sarah Murdoch, yang juga selalu memiliki tato di tubuhnya. "Ada beberapa pekerjaan yang juga mewajibkan karyawannya untuk tidak memiliki tato yang bisa dilihat langsung seperti di tangan atau di leher, sehingga orang mendapati penting untuk menghilangkan tato dari dua bagiana tubuh tersebut," " Yang kami temukan adalah orang mengubah pandangan mengenai gaya hidup mereka  dan tato sepertinya tidak layak atau pantas lagi bagi gaya hidup mereka yang baru, " kata Chatburn. Ia mengutip kasus dari seorang pria berusia 45 tahun yang menghapus tato jaring laba-laba yang memenuhi seluruh wajahnya yang sudah dimilikinya selama 31 tahun. "Ketika membuat tato itu Ia baru berusia 14 tahun dan sekarang dia berusia 45 tahun, dia mendapati kalau menghapus tato jaring laba-laba itu dari wajahnya ternyata cukup menghadirkanperubahan dalam hidupnya," tutur Chatburn. Untuk menghapus tato jaring laba-laba dari wajahnya, pria tersebut harus merogoh uang dari koceknya sebesar $1,000 atau Rp.10 juta yang dilakukan dalam 3 kali sesi sepanjang 15 menit. Di masa lalu, penghapusan sejumlah tato perlu dilakukan lebih dari 10 kali penanganan, tapi dengan teknologi terbaru dan termutakhir bisa dikurangi hanya dalam sesi singkat selama 10 menit. "Selama lebih dari 10 tahun terakhir, teknologi laser untuk menghapus tato telah meningkat dramatis," katanya. Sinar laser digunakan untuk memecah tinta menjadi partikel kecil dan tubuh akan menghilangkan atau mengeluarkan tinta itu melalui sistem getah bening. "Menghilangkan tato yang terletak di tungkai bawah dan tangan lebih sulit daripada menghilangkan tato di wajah dan leher karena mereka lebih dekat ke jantung dan dapat dipompa ke luar sedikit lebih cepat," Chatburn menjelaskan. 

 

BACA JUGA: Anjing Laut Bantu Ilmuwan Australia Teliti Perubahan Iklim

BACA JUGA: Hampir Separuh dari Kasus Cerebral Palsy Disebabkan Mutasi Genetik

BACA ARTIKEL LAINNYA... Australia Sebut Pencalonannya sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Bersih

Berita Terkait