Para peneliti di Universitas Adelaide mengungkapkan, hampir 45% dari kasus cerebral palsy disebabkan oleh mutasi genetik dan bukannya oleh komplikasi pada saat kelahiran.

Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang diterbitkan pada bulan Februari, yang menunjukkan 14% kasus keterbatasan ini memiliki hubungan genetik.

BACA JUGA: Australia Sebut Pencalonannya sebagai Tuan Rumah Piala Dunia 2022 Bersih

Penelitian ini juga menemukan bahwa meski ada peningkatan jumlah persalinan caesar dari 5% menjadi 34% selama 50 tahun terakhir, tak ada perubahan dalam jumlah kasus cerebral palsy.


Para peneliti di Universitas Adelaide mengungkapkan, hampir 45% dari kasus cerebral palsy disebabkan oleh mutasi genetik dan bukannya oleh komplikasi pada saat kelahiran.

BACA JUGA: Kafe Lindt di Sydney Diserang Lagi

Profesor Emeritus Alastair MacLennan mengatakan, dokter caesar seringkali berada di bawah ketakutan akan munculnya kasus keterbatasan itu.

Ia berharap, temuan timnya akan menghasilkan lebih sedikit tuduhan terhadap dokter caesar dan mengurangi ancaman terhadap staf kebidanan.

BACA JUGA: Tarif Pengiriman Turun, Ekspor Australia ke Asia Makin Kompetitif

"Meningkatnya jumlah operasi caesar sebenarnya mengarah pada kematian ibu di operasi kedua, ketika mereka mengulangi operasi itu," terang Alastair.

Ia menjelaskan, "Hal ini adalah temuan yang cukup dramatis dan kita harus mengubah cara kita berpikir tentang cerebral palsy dan cara kita untuk menghukum orang-orang yang mencoba membantu.”

Tapi Tony Kerin dari firma hukum ‘Maurice Blackburn Lawyers’ mengatakan, laporan itu hanya salah satu dari beberapa banyak dan tak harus menghilangkan hak orang tua untuk mencari keadilan bagi kelalaian medis.

Ia mengatakan, sementara penelitian tersebut akan digunakan dalam proses pengadilan, ada beberapa bukti yang masih menunjukkan bahwa komplikasi kelahiran menyebabkan cerebral palsy.

"Ada sejumlah ahli dan bukti yang mengatakan bahwa ada alasan lain selain genetik mengapa orang menderita cedera persalinan dan cerebral palsy," sebut Tony.

"Bukti itu adalah apa yang digunakan untuk membangun sebuah kasus karena hukum memberi hak itu. Bukti itu masih ada terlepas dari laporan ini," sambungnya.

Profesor Alastair mengatakan, penelitian lanjutan selama beberapa tahun ke depan masih diperlukan tetapi dipercayai bahwa, akhirnya, hal ini akan mengarah ke tes genetik untuk cerebral palsy sebelum dan selama kehamilan.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengacara Top Queensland Perkarakan Denda Mengebut

Berita Terkait