Bisnis Kafe dan Restoran Terimbas Kuliner Online

Rabu, 21 November 2018 – 00:06 WIB
Ilustrasi makan di restoran. Foto: AFP

jpnn.com, SURABAYA - Bisnis kafe dan restoran di Surabaya mencatat kinerja kurang menggembirakan pada semester II ini. Sejak Agustus hingga September, penjualan di restoran dan kafe menurun 20–30 persen. Padahal, saat ini semakin banyak restoran yang buka di Surabaya.

”Banyaknya restoran tidak mendorong masyarakat berkunjung. Biasanya, tiga bulan terakhir ini masyarakat akan spending lebih banyak dibanding semester I. Tapi, kok semester II ini cenderung turun,” ujar Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jawa Timur Tjahjono, Senin (19/11).

BACA JUGA: PP Properti Garap Pasar Surabaya Utara

Menurut Tjahjono, hal itu terjadi akibat beberapa hal. Salah satunya, pengusaha kuliner online kian marak. Tidak seperti restoran yang butuh membayar pajak dan sewa tempat, pengeluaran bisnis makanan online cenderung lebih sedikit.

Adanya layanan antar makanan juga menjadi penyebab turunnya minat masyarakat untuk datang ke restoran. ”Banyak kan yang malas jalan. Jadi, pesan lewat aplikasi,” ucapnya.

BACA JUGA: Hari Pahlawan Jadi Momentum Penegasan Komitmen bagi Dwiwarna

Faktor yang kedua adalah turunnya daya beli masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat itu bisa dilihat dari sedikitnya pengunjung mal pada hari kerja. Jika dibandingkan dengan sebelumnya, saat ini masyarakat cenderung tidak menghabiskan waktu di mal dan makan di restoran.

Karena itu, dia mendorong pengusaha terus berinovasi untuk menarik pelanggan. Tjahjono mengatakan pentingnya komunikasi kepada pelanggan melalui promosi dan penawaran menu baru untuk meningkatkan penjualan.

BACA JUGA: Sekda Yakin Gaji ke-13 PNS Segera Cair

Selain itu, substitusi bahan makanan dengan harga yang lebih murah bisa membantu manajemen restoran bertahan di tengah turunnya penjualan. ”Turunnya biaya produksi dapat menurunkan harga jual makanan dan mendorong daya beli,” katanya.

Meski demikian, dia optimistis bisnis restoran dan kafe meningkat tahun depan. ”Optimistis naik 10–15 persen,” tambahnya. Pertumbuhan bisnis restoran tidak hanya berdampak pada pengusaha, tetapi juga pada penyerapan tenaga kerja. (ell/c6/oki)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Lion Air Buka Rute Samarinda – Jakarta, Makassar, Surabaya


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler