Bisnis Kuliner jadi Favorit Generasi Milenial

Sabtu, 03 November 2018 – 11:40 WIB
Warek Untar RM Gatot P. Soemartono saat mencoba minuman susu peserta EW 2018. Foto: Istimewa/Esy/Jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Bisnis kuliner ternyata menjadi favorit generasi milenial. Ini terpantau dalam iven Entrepreneur Week (EW) ke-12 yang dihelat Universitas Tarumanagara (Untar) mulai 2 hingga 4 November 2018.

Dalam EW yang menampilkan 16 stand, mayoritas menampilkan produk makanan dan minuman. Contohnya minuman susu, pie, burger, kentang, dan lainnya. Yang menarik, teknik pengemasan dan nama produknya didesain kekinian.

BACA JUGA: PGK Ajak Generasi Milenial Bijak Bermedsos Jelang Pilpres

Felya Eng, mahasiswa semester 7 Untar menyajikan kentang dalam bentuk lain yaitu "Mbok Yur" (maknyos bola ketang sayur). Sepintas mirip perkedel kentang, tapi dia memodifikasi dengan berbagai jenis sambal. Mulai sambal matah (Indonesia), Chilli Crab Sauce (Singapura), saus Thousand Island (Amerika Serikat), saus Bollognese (Italia).

"Kentang kan biasanya disajikan kayak stik dan pakai saus satu jenis. Nah ini saya modifikasi dengan berbagai saus dan kentangnya dicampur sayuran biar lebih banyak gizi. Biar menarik, kemasannya dibikin unik," kata Felya yang ditemui di EW ke-12.

BACA JUGA: Rachel Tuerah: Pemuda Jangan Hanya Berada di Zona Aman Saja

Bila dalam tiga hari ini, minat konsumen tinggi, Felya ingin menseriusi bisnis ini sebagai startup kuliner.

BACA JUGA: PDIP Ajak Generasi Muda untuk Bersama Membangun Bangsa

Ketertarikan generasi milenial akan bisnis kuliner diakui Dekan Fakultas Ekonomi Untar Dr Sawidji Widoatmodjo. Startup paling banyak yang tertarik ke kuliner karena lebih banyak dicari.

"Indonesia adalah negara agraris tapi dulu masyarakat menciptakan sesuatu untuk dimakan bukan ke arah bisnis. Sekarang setelah digitalisasi baru terpikir untuk mengembangkannya menjadi bisnis. Kunci negara maju memang harus jadi kapitalis," bebernya.

Sementara Wakil Rektor Untar RM Gatot P. Soemartono, Sh, M.M, LLM mengungkapkan, masuk industri 4.0 semua bisnis harus memanfaatkan internet of thinks. Selain itu harus mengedepankan etika berbisnis, integritas dan profesional.

"Jualan harus dengan cara jujur dan mengedepankan profesionalisme. Tidak boleh diskrimnasi SARA. Sekali dilanggar, akan ditinggalkan," tegasnya.

Dia menambahkan, siapapun yang masuk industri, otomatis ke 4.0. Era ini mampu melipatgandakan bisnisnya lewat internet of think. Sayangnya generasi sekarang lebih senang cari yang minim risiko dengan mencari pekerjaan di zona nyaman. Seperti jadi PNS, bekerja di bank, BUMN, dan lain-lain. Sangat jarang lulusan perguruan tinggi fokus menjadi entrepreneur.

"Itu sebabnya Untar menerapkan nilai integritas, profesionalisme, dan entrepreneur agar lulusannya tidak hanya jadi pencari kerja tapi menciptakan lapangan kerja," tutupnya. (esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puan Berbagi Cerita Surat Cinta pada Generasi Milenial


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler