Bisnis Properti Masih Seksi, Pendapatan Lippo Karawaci Naik

Selasa, 03 November 2020 – 01:36 WIB
Ilustrasi Lippo Karawaci. Foto: lippokarawaci.co.id

jpnn.com, JAKARTA - PT Lippo Karawaci Tbk membukukan pendapatan real estate development yang meningkat dari Rp 1,62 triliun menjadi Rp 2,37 triliun pada sembilan bulan pertama 2020.

Angka itu meningkat 46,3 persen karena bisnis inti properti perseroan menunjukkan perbaikan.

BACA JUGA: Launching Tahap Kedua Perumahan Lippo Karawaci Oversubscribed

Hal itu didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang kuat dari Cikarang, pengakuan pendapatan di LPKR untuk serah terima di tower Hillcrest dan Fairview di Lippo Village, serta penjualan persediaan.

Bisnis properti terus menunjukkan kemampuan untuk bertahan yang ditunjukkan dengan marketing sales pada sembilan bulan pertama 2020 yang meningkat 100 persen secara year on year.

BACA JUGA: Marketing Sales Lippo Karawaci Naik 26 Persen

Angkanya dari Rp 1,14 triliun pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 2,28 triliun.

Pada Real Estate Management & Services, pendapatan menunjukkan penurunan sebanyak 10,2 persen dari Rp 6,85 triliun menjadi Rp 6,15 triliun.

Hal itu disebabkan rumah sakit, mal, dan hotel terus dihadapkan dengan kondisi yang menantang akibat dari pandemi.

Secara konsol, pendapatan LPKR secara yoy tidak mengalami perubahan.

Pendapatan konsol pada sembilan bulan pertama 2020 sebesar Rp 8,58 triliun dibandingkan dengan Rp 8,56 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Lippo Cikarang melaporkan pertumbuhan pendapatan yang kuat akibat dari suksesnya pemasaran produk hunian rumah tapak yang terjangkau.

Selain itu, apartemen Orange County yang terus melanjutkan proses serah terima unit uga menjadi faktor pendorong.

Pendapatan LPCK naik sebesar 50 persen menjadi Rp 1,59 triliun dari Rp 1,06 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Sementara itu, Orange County mencatatkan pendapatan sebesar Rp 837 miliar.

Angka itu naik sebanyak 91 persen secara year on year dari Rp 438 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, pengakuan pendapatan rumah hunian sebesar Rp 286,1 miliar naik dari Rp 218,9 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Di sisi lain, penjualan tanah di kawasan industri menjadi sebesar Rp 121,4 miliar pada sembilan bulan pertama dari Rp 66,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu..

Sementara itu, pendapatan Siloam pada sembilan bulan pertama 2020 berkurang sebanyak 4,1 persen secara year on year menjadi Rp 5 triliun dari Rp 5,21 triliun pada periode yang sama tahun lalu.

Namun, Siloam masih berkontribusi sebanyak 80,5 persen terhadap total pendapatan recurring perusahaan pada sembilan bulan pertama 2020.

Secara keseluruhan, pendapatan LPKR dari Real Estate Management & Services berkurang 9,1 persen secara yoy menjadi Rp 6,15 triliun.

Angka itu merepresentasikan 71,6 persen dari total pendapatan pada sembilan bulan pertama 2020.

Di sisi lain, kontribusi pada sembilan bulan pertama 2019 ialah sebanyak 80 persen.

CEO LPKR John Riady mengatakan, Kuartal ketiga sangat sukses untuk lini bisnis properti dengan marketing sales sebesar Rp 1,2 triliun atau kenaikan sebesar 304 persen secara year on year.

“Kami berharap di tahun-tahun mendatang ketika kami melakukan evaluasi terhadap perubahan yang terjadi di Lippo Karawaci, kami dapat menunjukkan kuartal ini sebagai titik balik di mana lini bisnis property dibawah tim manajemen baru telah sukses,” kata dia, Senin (2/11). (jos/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ragil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler