jpnn.com, JAKARTA - Pemulihan pada instrumen investasi sudah mulai terlihat memasuki kuartal keempat 2020. Salah satunya pada bitcoin yang mengalami pemulihan hingga 386 persen per awal Desember 2020.
Di mana saat Maret 2020, Bitcoin jatuh hingga Rp58 juta, dan saat ini telah pulih mencapai Rp282 juta.
BACA JUGA: Sentuh Harga Tertinggi Selama 2 Tahun Terakhir, Bitcoin Tembus Rp270 Juta
Hal itu diikuti dengan pemulihan instrumen investasi emas Antam dengan pemulihan 17.5 persen dari Rp810 ribu ke Rp952 ribu per gramnya pada Desember 2020.
Ada juga Indeks Saham Gabungan (IHSG) dengan pemulihan 47.65 persen dari Rp3,937 per lot ke Rp5,813 per lotnya saat ini.
BACA JUGA: Wow, Harga Bitcoin Tembus Rp190 Juta
Milken Jonathan, pendiri sekaligus Chief Executive Officer (CEO) Bitocto mengatakan, hingga saat ini, pemulihan yang signifikan pada Bitcoin belum tersaingi oleh instrumen investasi lainnya.
“Dalam pertumbuhannya, registrasi nasabah baru serta jumlah transaksi Bitocto sendiri secara eksponensial mulai meningkat,” kata Milken, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/12).
BACA JUGA: Perusahaan Terbuka Ini Beli Bitcoin Hingga Rp8,8 Triliun
Menurutnya, meningkatnya kesadaran dan kelaziman masyarakat Indonesia akan Bitcoin dan aset kripto lainnya, serta adanya dukungan pemerintah untuk mengawasi dan meregulasi, melalui BAPPEBTI & KOMINFO, juga membantu industri blockchain dan cryptocurrency di Indonesia berkembang lebih maksimal.
Saat ini, Bitcoin sedang berusaha mencapai target USD20,000 atau setara Rp283.6 juta setelah menembus ketinggian sepanjang masanya di Rp282 juta pada pembukaan Desember 2020.
Untuk itu, Bitocto Exchange (PT Triniti Investama Berkat) hadir untuk memungkinkan dan mempermudah masyarakat berinvestasi ataupun memperdagangkan bitcoin.
Dengan deposit sebesar Rp50 ribu sudah bisa memulai transaksi serta menikmati edukasi gratis. (jlo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh