jpnn.com - CILEGON - Sebanyak 400 Pemerintah Daerah (Pemda) mendapat Formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2014 ini. Terdiri dari 28 Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan 372 Pemerintah Kabupaten/Kota, termasuk Kota Cilegon.
Untuk diketahui, Kota Cilegon pada tahun ini hanya mendapatkan 82 kuota formasi CPNS. Hal tersebut berdasarkan hasil rapat koordinasi nasional di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara, Reformasi dan Birokrasi (KemenPAN-RB).
BACA JUGA: Ungkapan Rasa Syukur, 200 Pendukung Jokowi-JK Cukur Plontos
“Meskipun pengumuman kuota CPNS sudah keluar, saya belum berani mengumumkan kepada masyarakat, karena surat keputusan belum ditandatangani oleh KemenPAN-RB,” ujar Kepala Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) kota Cilegon Mahmudin seperti dilansir Satelit News (Grup JPNN), Sabtu (22/8).
Hingga kini pendaftaran CPNS melalui online dari Kota Cilegon belum dibuka. Mahmudin berdalih hal itu disebabkan masih banyaknya daerah yang belum mendapatkan ketetapan formasi kuota CPNS.
BACA JUGA: Sita Backhoe dari Tambang Liar
“Masyarakat diharapkan dapat bersabar dan menunggu. Bukan hanya di Kota Cilegon saja tapi hampir seluruh daerah kecuali Provinsi Jawa Timur yang sudah membuka pendaftaran,” kata Mahmudin.
Berdeda dengan di Kabupaten Lebak.Para tenaga honorer meminta Pemerintah Daerah (Pemda) untuk segera mengangkat mereka menjadi CPNS di tahun 2014 ini. Karena tahun ini Pemkab Lebak, merencanakan tidak akan melakukan rekrutmen CPNS dari pelamar umum sesuai instruksi KemenPAN & RB melalui Badan Kepegawaian Negara (BKN). Mereka berharap, pengangkatannya didasarkan pada lama pengabdian.
BACA JUGA: Habis Rp 17 M, 7 Tahun Tak Rampung
Salah seorang guru honorer di Desa Gunungkencana Kecamatan Gunungkencana, Suhaemi (34) mengatakan, eksistensi para guru honorer di Gunungkencana tidak diragukan lagi. Selaam ini, mereka sudah sangat pantas jika Pemda langsung mengangkat para guru honorer itu.
“Kami minta Pemda memikirkan nasib kami, sudah lama kami mengabdi di sekolah. Lagipula, guru honorer lebih berpengalaman,” kata Suhaemi, Jumat (22/8). Seraya mengaku dirinya sebagai guru honor selama 10 tahun.
Tahun 2014 ini khususnya di Kabupaten Lebak tidak akan membuka CPNS dari pelamar umum karena akan memprioritaskan honorer K2. “Makanya, kami minta ke Pemkab, agar mempertimbangkan usulan kami. Penghasilan guru honorer tidak sebanding dengan kinerja yang telah kami lakukan selama ini,” ujarnya.
Guru honorer asal Desa Saralaya, Kecamatan Gunungkencana Ilhamnudin (37), menambahkan, seluruh guru honorer di wilayah Kecamatan Gunungkencana berencana menggelar audiensi dengan DPRD Lebak. Agar aspirasi mereka yang disampaikan ke Pemkab Lebak, bisa dikabulkan.
“Insyaallah, kami juga akan audiensi dengan Disdikbud Kabupaten Lebak, sebagai SKPD yang menaungi para guru. Saya sudah 12 tahun jadi guru honorer,” ujarnya.
Menanggapi usulan tersebut, Sekretaris Disdikbud Lebak Juanda, berjanji akan memperjuangkan seluruh guru honorer masuk dalam kuota CPNS tahun 2014. Juanda mengakui, yang berwenang merekrut honorer menjadi CPNS adalah BKN.
“Kalau kita sih pinginnya semua guru honorer diagkat menjadi CPNS, apalagi di wilayah Kabupaten Lebak masih kekurangan guru. Tapi itu kan kewenangan Pemerintah Pusat. Tetapi kemarin, usulan Ibu bupati juga untuk CPNS tahun 2014 ini tidak ada untuk kuota umum, mengambil dari honorer yang masuk kategori satu (K1) dan kategori dua (K2),” ungkapnya.
Kepala BKD Lebak Edi Wahyudi mengaku, pihaknya sudah mengusulkan honorer K2 yang tidak lolos CPNS tahun 2013 lalu, untuk diangkat CPNS tahun 2014. Namun pengangkatan CPNS adalah kewenangan Pemerintah Pusat. “Kita hanya bisa mengajukan saja,” tandasnya. (mg-13/satelit news)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Anggota TNI Tangkap Pengedar Narkoba di Daerah Pedalaman
Redaktur : Tim Redaksi