jpnn.com - MANOKWARI - Hasil tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Honorer K2 Kabupaten Manokwari mendapat protes dari honor yang aktif bekerja bertahun-tahun di lingkup Pemerintah Kabupaten Manokwari.
Para honorer menilai Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Manokwari tidak transparan dalam proses penentuan honor K2 maupun persyaratan lainnya kepada kepala sekolah, kepala SKPD dan juga Bupati.
BACA JUGA: Nenek 82 Tahun Dituntut 14 Tahun Penjara
Kepala BKD, kata dia, melakukan pembohongan publik dengan menyatakan honor K2 adalah mereka yang telah honor dari tahun 2005. Sebab kenyataannya dari hasil yang disampaikan justru bukan honor yang benar-benar ada dan bekerja di setiap SKPD.
:Mereka honor ‘bodong’ alias palsu yang terdiri dari orang yang bekerja di PNPM Mandiri, honor di Provinsi Papua Barat bahkan Ibu rumah tangga dan juga wartawan,” kata salah satu tim honor aktif Manokwari, Timo seperti dilansir Radar Sorong (JPNN Grup).
BACA JUGA: Kejati Sulsel Pastikan Ada Legislator Tersangka Bansos
Timo mengatakan, dirinya dan beberapa honor lain yang benar-benar mengabdi baik sebagai pengajar di TK,SD,SMP maupun honor yang berada di beberapa SKPD justru ditolak oleh BKD. Ia meminta supaya BKD kembali melakukan verifikasi bagi honorer K2 yang lulus tes CPNS. (lm)
BACA JUGA: Hari Pertama, 271 PNS Bolos Kerja
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lagi, Aceh Diguncang Gempa
Redaktur : Tim Redaksi