jpnn.com - JAYAPURA - Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Papua menyatakan pendaftaran mutasi aparatur sipil negara (ASN) yang ingin pindah ke tiga provinsi baru sudah dibuka sejak 17 November 2022.
Namun, sampai saat ini ASN yang mendaftar masih minim.
BACA JUGA: Bupati Gus Muhdlor Minta ASN Kabupaten Sidoarjo Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Kepala BKD Provinsi Papua Marthen Kogoya mengatakan para ASN sudah melakukan sumpah untuk mengabdi di mana saja, apalagi jenjang karier di provinsi baru ini cukup menjanjikan.
"Untuk itu kami terus mendorong ASN yang sudah lama agar segera mendaftarkan diri untuk dimutasikan ke tiga DOB yang baru," ujarnya di Jayapura, Selasa (20/12).
BACA JUGA: Jenderal Andika Mewariskan Alutsista Canggih untuk Yudo Margono Menangani KKB Papua
Menurut Marthen, ASN yang sudah mendaftarkan diri untuk Provinsi Papua Tengah sebanyak 30 orang, kemudian Papua Selatan 20, dan Papua Pegunungan 15. "Kami sedang melakukan pengecekan administrasi untuk proses mutasi ASN yang ingin pindah provinsi," ungkap Marthen.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Papua Yohanis Walilo mengatakan tiga provinsi baru membutuhkan 3.200 ASN guna membantu menjalankan roda pemerintahan dengan lancar.
BACA JUGA: Mahfud MD Sebut 3 Jenderal Penting Republik Ini Bakal Bertemu Bahas KKB Papua
"Untuk penempatan ASN ke tiga provinsi baru tersebut yang pastinya bakal diatur langsung oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), sedangkan kami hanya bersifat koordinasi. Yang mengatur itu dari pihak Kemendagri," katanya.
Menurut Yohanis, ASN yang akan digeser ke tiga provinsi baru tersebut mulai dari pejabat eselon II, III, IV serta staf yang mana yang terbentuk nantinya organisasi perangkat daerah (OPD) pada pelayanan dasar.
“Jika berdasarkan draf awal dari Kemendagri itu, 1.000 pegawai terdiri dari eselon maupun staf jadi kalau di total sekitar 3.200," ujarnya pula. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi