BKH PGRI: Pak Jokowi Tercinta, Tolong Dengarkan Jeritan Hati Honorer 

Rabu, 24 Agustus 2022 – 12:23 WIB
Ketua BKH PGRI Eko Wibowo mengetuk pintu hati Presiden Joko Widodo. Foto dokumentasi pribadi for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Badan Khusus Honorer Persatuan Guru Republik Indonesia (BKH PGRI) Riau Eko Wibowo mengetuk pintu hati Presiden Joko Widodo.

Wakil ketua PGRI Riau ini mengungkapkan betapa galaunya nasib guru honorer di seluruh Indonesia. 

BACA JUGA: BKH PGRI: HUT ke-77 RI Seharusnya jadi Ajang Penghargaan untuk Honorer

Mereka terancam tidak bisa mengajar lagi pada 28 November 2023, bila belum diangkat pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) maupun PNS.

"Pak Jokowi, tolong dengarkan jeritan hati honorer. Apakah Bapak tidak kasihan nasib kami hingga hari ini belum ada kepastian status ASN baik PNS maupun PPPK," kata Ekowi, sapaan akrabnya, kepada JPNN.com, Rabu (24/8).

BACA JUGA: BKH PGRI Ajukan 3 Tuntutan soal Pengangkatan PPPK 2022 & 2023, Tendik Disebut

Dia mengungkapkan setiap hari di benak para guru honorer adalah kapan diangkat PPPK, mengingat umur makin tua dan kesejahteraan belum juga seperti PNS lainnya. 

Guru honorer butuh biaya untuk pendidikan anak, apalagi kebutuhan ekonomi makin tinggi.

BACA JUGA: Seleksi PPPK 2022 Tanpa Tes, Ketua BKH PGRI: Ini Kejutan, Luar Biasa

"Kami memohon kepada Bapak Jokowi yang tercinta. Perhatikanlah nasib kami guru honorer indonesia," ujar guru honorer di salah satu SMKN Pekanbaru itu. 

Jika Presiden Jokowi mengangkat guru honorer, Ekowi mengatakan nasib mereka makin jelas. Saat ini, guru honorer waswas jika pada 2023 akan dihapus.

Agar tidak ada pemberhentian honorer secara besar-besaran, Ekowi berharap Jokowi turun tangan supaya ada percepatan penyelesaian masalah honorer se indonesia. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler