BKNP PDIP Ngabuburit Bareng Budayawan Ngatawi Al-Zastrow

Minggu, 09 Mei 2021 – 22:44 WIB
Budayawan Ngatawi Al-Zastro pada acara ngabuburit bersama BKNP PDI Perjuangan dengan tema "Dakwah Sunan Bonang; Menata Hati Menata Kehidupan, Minggu (9/5). Foto: BKNP PDIP

jpnn.com, JAKARTA - Hati adalah sebuah anugerah Tuhan. Dengan adanya hati kita dapat merasakan di luar dari pancaindra.

Hati mengajarkan orang untuk bertindak-tanduk baik dalam kehidupan, mengarahkan kehidupan ini untuk menciptakan suasana yang harmonis sebagai makhluk sosial.

BACA JUGA: Ini Kata Yudi Latif dan Ngatawi soal Islam-Pancasila

Karena pentingnya hati, semua generasi bangsa diminta agar pandai menata hati sehingga hidupnya menjadi tenang. Menata hati bukan perkara yang mudah, tetapi jika berhasil melakukannya maka hidupnya akan menjadi tenang, bekerja menjadi ikhlas, dan hidupnya berkah serta indah.

Lantaran hati berfungsi sebagai sebuah sistem yang akan menentukan baik buruknya kehidupan.

BACA JUGA: Polisi Mendapat Perlawanan Saat Menggerebek Kampung Ambon

Hal tersebut dipesankan oleh seorang budayawan Ngatawi Al-Zastrow pada acara ngabuburit bersama Badan Kebudayaan Nasional Pusat (BKNP) PDI Perjuangan dengan tema "Dakwah Sunan Bonang; Menata Hati Menata Kehidupan, Minggu (9/5).

“Saat ini menata hati bukan masalah yang mudah. Jika mensyukuri apa yang dianugerahkan Allah SWT, pekerjaan dijalankan dengan ikhlas, maka hidup akan tenang. Hati di sini, substansinya adalah sebagai motor, penggerak, dinamisator, evaluator, itu adalah hati kita," ujar Zastrow.

Zastrow menuturkan bahwa dakwah yang penting adalah yang mampu mengajak para pendengarnya untuk sama-sama menata hati, sebagaimana halnya dakwah yang dilakukan Sunan Bonang.

Dia mengatakan, saat ini banyak sekali tarekat-tarekat yang membantu manusia dalam membersihkan dan menata hati. Begitu juga dengan Sunan Bonang. Pendekatan spiritual yang di kemas lewat seni dan budaya sudah banyak terabadikan dalam karyanya.

"Strategi yang dipakai oleh Sunan Bonang dalam berdakwah adalah melalui lagu riyadhoh, lagu spiritual dengan pendekatan tasawuf. Maka buku-buku yang ditulis oleh Sunan Bonang intinya banyak yang berbicara tentang tasawuf, tentang menata hati,” lanjut Zastrow

Salah satu buku yang ditulis oleh Sunan Bonang terkait upayanya dalam menata hati masyarakat, yaitu buku Suluk Wuragil.

"Suluk Wuragil ini adalah suluk guidance untuk menghidupkan hati manusia supaya kehidupan di dunia bisa tertata dengan baik," katanya. (rhs/jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler