jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian Agung Hendriadi memastikan ketersediaan dan pasokan pangan aman terkendali menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 (Nataru).
Agung mengatakan, kebutuhan pangan tersebut sudah tersedia di seluruh Indonesia dan dapat diakses oleh masyarakat.
BACA JUGA: Ridwan Kamil Yakin Program Ketahanan Pangan & Petani Milenial Dapat Berhasil di Jabar
"Kami informasikan bahwa ketersediaan pangan kita cukup sampai dengan akhir tahun 2020," ungkap Agung saat peluncuran aplikasi Pasar Tani yang digelar di Toko Tani Indonesia Centre (TTIC) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Kamis (17/12).
Agung menjelaskan, ada beberapa komoditas pangan pokok yang mengalami surplus. Antara lain beras surplus 6,6 juta ton, jagung 1,5 juta ton.
BACA JUGA: Politikus PDIP: Ridwan Kamil Genit
Kemudian bawang merah surplus 82 ribu ton, bawang putih 180 ribu ton, cabai besar 3.000 ton, cabai rawit 10 ribu ton, daging sapi 32.000 ton, daging ayam 276 ribu ton, telur 97 ribu ton dan gula pasir 1,4 juta.
"Dengan angka yang disebutkan itu, Insyaallah semua pangan tidak ada masalah," ucapnya meyakinkan.
BACA JUGA: Novel: Umat Islam Kecewa Habib Rizieq Ditahan, Aksi 18 Desember Bisa Mirip Seperti 212
Meski ada kenaikan harga pada beberapa komoditas seperti telur, tetapi Agung menyebut bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena masih terkendali dan dalam batas normal.
"Naik sedikit tidak apa-apa yang penting masih bisa terkendali," terangnya.
Guna memastikan distribusi pasokan pangan, Agung akan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan di Kabupaten/Kota dalam melakukan monitoring.
"Di mana yang kurang. Misalnya Maluku Utara hari ini kekurangan cabai, kita kirim dari sentra cabai ke sana," pungkasnya Agung.(ddy/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian